Lombok Utara (Inside Lombok) – Pekan Apresiasi Budaya (PAB) kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kegiatan ini sebagai upaya melestarikan budaya yang ada di kabupaten tersebut dan mengajak generasi muda agar lebih mengenalkan budaya-budaya yang ada, sehingga mereka lebih mengetahui adat dan budaya.
Bupati KLU, Djohan Sjamsu menerangkan PAB telah rutin dilaksanakan beberapa tahun sekali, dengan tujuan melestarikan adat dan budaya serta mengenalkannya pada anak-anak muda. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 11-13 September 2024.
“Dengan PAB ini anak-anak kita, generasi kita yang akan mendatang dapat melaksanakan apa yang menjadi adat dan budaya kita sebagai identitas Lombok Utara,” ujarnya saat Pembukaan PAB di Lapangan Tanjung, Rabu (11/9).
Saat ini kondisi perubahan generasi milenial di era digital informasi, anak-anak fokus pada digital handphone sehingga dengan adanya PAB dapat melestarikan budaya KLU, yang menjadi aktivitas rutin anak-anak KLU baik di sekolah maupun bermain sesama anak sepulang sekolah.
“Harapan kita generasi muda ini dapat menjadikan budaya sebagai kesibukan baik pemahaman di sekolah maupun bermain saat pulang sekolah. Jangan sampai anak-anak kita fokus pada handphone saja,” ungkapnya.
Budaya sudah berkembang sejak dulu hingga sekarang supaya generasi milenial mengenal budaya KLU. Melalui PAB ini generasi milenial dapat mengetahui dan mengenal pakaian adat, seni musik tradisional, seni tari tradisional khas KLU. Dari PAB ini sebagai motivasi dalam menambah wawasan seni tradisional, karena sekarang ini banyak muncul kesenian bukan khas KLU.
“Seperti seni musik kecimol baru-baru ini muncul yang kini terus berkembang. Saya berharap Dikbudpora agar mengundang para tokoh budaya untuk konsentrasi pada pelestarian budaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dikbudpora KLU, Adenan menjelaskan PAB diikuti oleh lima kecamatan yang lebih didominasi anak-anak muda, anak-anak pelajar sehingga dapat terwujud sesuai diharapkan daerah. Selain itu, melalui PAB dapat memberikan apresiasi kepada para tokoh budaya dan para seniman atas karyanya. Pembukaan PAB akan berlangsung dengan empat kegiatan, yaitu dibuka dengan pawai budaya, hiburan rakyat selama tiga malam dengan mengundang 15 kelompok seni tradisional, festival gendang beleq 20 group, dialog budaya dengan para tokoh budaya dan seniman. “Dalam dialog nanti kita undang 100 tokoh budaya dan tokoh seniman. Salah satu agenda yang kita bahas pakaian adat khas KLU,” ujarnya. (dpi)