Mataram (Inside Lombok) – Berbagai kesenian zaman dahulu dibangkitkan kembali dan mulai disosialisasikan melalui festival komunitas seni media (FKSM). Alat-alat yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, salah satunya seperti seni wayang miliki komunitas Funlabs.ID.
Ketua Tim Funlabs.id, Ashar Banyu Lazuardi mengatakan pembuatan wayang sudah dilakukan selama tiga bulan terakhir. Ide tersebut muncul untuk bisa menghidupkan kembali mainan masa kecil. “Masa kecil wayang sasak itu sering ditampilkan dan sekarang sudah hilang,” katanya, Minggu (3/9) sore.
Wayang yang dibuat berbahan dasar dari kayu dan tembaga. Namun ada yang berbeda dengan wayang yang dibuat, karena tidak menggunakan tenaga manusia sebagai dalang, melainkan menggunakan dinamo untuk menggerakkan wayang.
“Ini pakai dinamo untuk menggerakkan. Jadi kan tidak butuh tenaga manusia, tapi bisa memainkan sendiri,” katanya. Untuk tahap awal saat ini, wayang yang dibuat baru miliki satu gerakan. Namun nanti akan dimodifikasi agar bisa memiliki gerakan lebih bervariasi. “Ini yang saya pikirkan pada saat masih kecil, mainan itu harus bergerak sendiri,” katanya.
Sejauh ini, pameran yang dilakukan baru kali pertama. FSKM 2023 yang digelar di Taman Budaya menjadi ajang untuk mensosialisasikan kreasi yang dibuat. “Ini juga bagian sosialisasi apa yang kita buat,” katanya.
Wayang yang dibuat dengan mengusung tiga hal yaitu pengetahuan, seni dan teknologi. Selain itu, wayang yang sudah dibuat hanya beberapa tokoh saja dan akan terus kembangkan. Wayang yang dibuat juga dalam bentuk animasi. “Ini baru tiga bulan yang lalu, karena baru juga selesai studinya,” katanya. (azm)