26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaTradisi BudayaMelihat Koleksi Museum NTB, Kain Tertua Asal Pulau Sumbawa Buatan Tahun 1790

Melihat Koleksi Museum NTB, Kain Tertua Asal Pulau Sumbawa Buatan Tahun 1790

Mataram (Inside Lombok) – Musem NTB memiliki salah satu koleksi tertua, yaitu kere alang maraja sangaji yang dibuat pada tahun 1790-an. Koleksi tersebut dalam bentuk kain yang menggambarkan dua kesultanan Sumbawa dan Bima.

Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam mengatakan kain tersebut bermotif garuda kepala dua sebagai lambang Kesultanan Bima. Selain itu gambar lipan api atau naga sebagai lambang Kesultanan Sumbawa. “Motif hiasnya terdiri dari lonto engal, padu telu, kembang setange, pusuk dopa dan nggusuwaru,” katanya, Senin (10/7) pagi.

Ia menjelaskan, kain ini dibuat dan digunakan pada saat pernikahan agung antara Sultan Bima Abdul Hamid Ruma Mantau Asi Saninu dengan Sultanah Sumbawa Shafiatuddin tahun 1790 Masehi. Kain tersebut mulai dipamerkan di Museum NTB pada tahun 1980-an saat pameran mulai dibuka. “Terkait kerusakan yang besar kita lakukan perawatan dan sifatnya memperbaiki,” katanya.

Beberapa kerusakan yang sudah mulai terlihat yaitu kain tersebut robek sehingga pihak museum memperbaiki jahitannya agar tidak bertambah parah. Namun sejauh ini hingga berusia 230 tahun, kualitasnya masih bagus. “Tapi alhamdulillah ketahanan kain ini luar biasa. Sehingga kita mempunyai barang yang cukup terawat,” ujarnya.

Selain kain tertua, Museum NTB juga memamerkan puluhan kain tenun lainnya asli Provinsi NTB. Misalnya, kain Subahnala asal Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah. Kain-kain tersebut sudah menjadi milik Museum NTB dengan biaya ganti rugi kepada masyarakat.

“Banyak koleksi-koleksi dari masyarakat NTB yang dipamerkan di Museum,” katanya. Dalam ruang khusus yang memamerkan kain di NTB, juga dipaparkan tentang informasi sumber kain-kain tersebut. Tidak saja kain motif zaman dulu, tapi juga terbaru. “Ini juga ada yang terbaru. Jadi bisa kita lihat perbedaan motif,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer