Lombok Timur (Inside Lombok) – Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memperkenalkan para leluhur daerahnya agar tetap diingat oleh para generasi muda. Seperti yang dilakukan oleh warga dan pemuda tiga desa yang ada di Kecamatan Pringgasela yakni Pengadangan, Pengadangan Barat, dan Timbanuh.
Ketiga desa tersebut awalnya merupakan satu wilayah. Namun karena terlalu luas maka dilakukan pemekaran. Kendati, leluhur pendiri ketiga desa tersebut merupakan orang yang sama.
Guna mengenang perjuangan para leluhur dalam mendirikan desa, pemuda-pemudi dari tiga desa tersebut melakukan kegiatan napak tilas bersama dengan menelusuri jejak perjalanan nenek moyang.
Sekretaris Desa (Sekdes) Pengadangan, Amrullah mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk menyatukan dan menguatkan emosi pemuda-pemudi dari 3 desa histori, dan mengenal tokoh pembawa dan penyebar Islam di Pengadangan. “Ini kita lakukan agar pemuda-pemudi saat ini tidak lupa dengan sejarah dan leluhurnya, serta mengenal sejarah yang terkandung di dalamnya,” ucapnya, Senin (11/09/2023).
Adapun rute napak tilas sendiri dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yakni dimulai dari Krembong menuju Syahadatain, bangunan masjid pertama di Pengadangan, Makam Sandubaya, Makam Songopati, Makam Sri Ketip Menganti, Makam Sri Ketip Menggala, Makam Guru Bulet, Makam Guru Muhammad, dan terakhir Makam TGH Ahmad Nurul Azim.
“Di setiap tempat bersejarah itu kita melakukan diskusi dan mengenalkan tempat atau makam tokoh tersebut,” terangnya. Sebanyak 57 peserta dari tiga desa yang mengikuti kegiatan napak tilas tersebut, di mana itu dilakukan dari panggilan jiwa sendiri tanpa harus dipungut biaya. Melainkan bersama-sama untuk lebih memperdalam sejarah desanya. (den)