Lombok Barat (Inside Lombok) – Pihak Riset dan Teknologi RI melakukan verifikasi dan validasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik Lombok Barat. Di antaranya sendratari kayak sandongan, perang topat dan tari gandrung. Verifikasi dan validasi itu pun berlangsung di tiga lokasi berbeda. Ada di Dusun Sandongan Desa Saribaye, lalu di Kemaliq, Pura Lingsar dan di Desa Dasan Tereng, Narmada.
Tiba di Desa Saribaye, tim verifikasi dan validasi diterima langsung oleh Kepala Desa Abdurrahman, beserta jajarannya. Dalam sambutannya disampaikan sendratari kayak sandongan merupakan salah satu warisan kekayaan budaya yang terus dijaga agar tetap eksis sampai saat ini.
Kata dia, berbagai upaya telah dilakukan supaya kayak sandongan yang sudah menjadi cagar budaya warisan budaya tak benda itu tetap lestari dan tidak punah. Sehingga mereka terus berupaya agar para seniman kayak sandongan terus melahirkan para penerus agar tetap maju.
“Kayak sandongan bisa eksis dan semakin maju karena bisa melahirkan generasi penerus untuk melestarikan budaya seni drama tari kayak sandongan ini,” ujar Abdurrahman.
Sementara itu, Koordinator Tim Pusdatin Kemdikbud Ristek, Nurina Rachmita menyebut tujuan diadakannya verifikasi dan validasi lapangan terhadap cagar budaya WBTB ini agar dapat menyiapkan bahan platform digital dan memastikan semua WBTB masih ada dan aktif dalam melestarikan budaya dan eksistensinya tetap terjaga di tengah masyarakat.
Suparman Taufik selaku pengelola Kemaliq Lingsar menceritakan kepada Tim Pusdatin tentang budaya Perang Topat, yang hingga kini pelaksanaan tetap dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Sasak setempat, antara umat Muslim dan Hindu. Tradisi ini pun akan segera berlangsung pada bulan November mendatang.
“Apresiasi anak muda sangat tinggi, budaya perang topat diwarisi secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tidak akan terjadi perubahan pelaksanaan,” tegasnya.
Untuk diketahui, Lombok Barat telah memiliki WBTB yang telah disahkan oleh Kemdikbud Ristek RI. Di antaranya, budaya kayak sandongan yang sudah disahkan pada 2018 silam. Kemudian perang topat dan gandrung dasan tereng pada 2019 lalu.
Sendratari kayak sandongan sendiri terdiri dari drama sandongan, tari putri jempiring, tari amaq darni yang diiringi gending telagawaru dan tari ida bagus yang diiringi gending ida bagus dalem. Budaya ini pun berasal dari Dusun Sandongan, Desa Saribaye, Lingsar.
Kemudian, perang topat yang merupakan kekayaan budaya yang berasal dari Desa Lingsar yang rutin diadakan setiap tahun di Kemaliq Lingsar, kompleks Pura Lingsar. Tepatnya pada setiap bulan 9 menurut Wariga Sasak atau sekitar tanggal 27 November. WBTB yang terakhir yakni tari gandrung dari Desa Dasan Tereng, Narmada. (yud)

