Lombok Barat (Inside Lombok) – Kualitas kapas hasil produksi perkebunan para petani kapas di Dusun Gumisa Timur, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) mulai dilirik oleh para fesyen desainer yang produknya sudah mewarnai berbagai event internasional. Terlebih, kapas yang dibudidayakan di Gumisa tersebut merupakan kapas organik yang dinilai memiliki kualitas yang baik dengan harga yang juga cukup fantastis.
Pakaian dengan bahan baku kapas dengan jenis yang ditanam di Gumisa disebut paling banyak dicari. “Sekarang saya bisa mengatakan, from cotton (kapas) to Indonesia Fashion Week, to London, to Paris, to Milan,” ujar Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono saat ikut memanen kapas dengan para petani di Gumisa, Kamis (11/07/2024).
Perempuan yang juga menjadi perwakilan Indonesia Fashion Week itu menjelaskan soal produksi kapas Indonesia yang dulunya sempat berjaya. Namun beberapa waktu ke belakang justru malah meredup. Sehingga pihaknya bangga dengan hasil produksi sandang dari kapas organik yang dihasilkan para petani di Gumisa sudah mulai menjajaki pasar-pasar fesyen internasional. “Karena dari hulu ke hilir itu memerlukan satu kebersamaan yang luar biasanya,” imbuhnya.
Adanya perhatian bersama dari para petani kapas, pemerintah dan pihak-pihak penggerak lainnya diharapkan mampu mengembalikan kejayaan kapas Indonesia untuk masa sekarang ini. “Dengan perhatian bersama, pasti kita akan bisa mencapai cita-cita yang kita tuju. Yakni dari Indonesia Fashion week, to Paris, to London, to Milan,” pungkas perempuan berambut pendek ini. (yud)