Lombok Timur (Inside Lombok) – Ribuan masyarakat Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela tumpah ruah berkumpul di Kokok Selak Aik, mengelar prosesi Ngalu Ujan. Ritual adat itu ditujukan untuk memohon kepada Tuhan agar menurunkan hujan.
Ritual Ngalu Ujan diawali dengan penyembelihan ribuan ekor ayam yang dibawa langsung oleh masyarakat di aliran sungai dengan dipimpin oleh mangku. Air sungai pun sempat memerah karena bercampur darah dari hewan yang disembelih.
Kepala Desa Pengadangan, Iskandar mengatakan tradisi Ngalu Ujan merupakan tradisi tahunan di desanya, tepatnya dilakukan di setiap musim kemarau. Tujuan ritual itu untuk memohon hujan kepada sang pencipta demi keberlangsungan hidup masyarakat dan tanamannya.
“Musim kemarau ini memang sangat berdampak pada masyarakat karena membuat debit air menyusut sehingga hasil panen menjadi menjadi berkurang,” ucapnya, Jumat (27/10/2023).
Setelah dilakukan penyembelihan ayam bersama, ayam-ayam itu dipanggang di lokasi prosesi untuk kemudian menjadi lauk makan bersama masyarakat dengan sanak keluarga mereka.
Ritual Ngalu Ujan sendiri dilakukan karena inisiasi dari masyarakat yang memang telah dilaksanakan setiap tahunnya, terlebih pada kondisi cuaca yang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. “Kegiatan Ngalu Ujan ini diminta langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
Prosesi kemudian ditutup dengan menggelar doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dengan harapan agar yang maha kuasa segera menurunkan hujan demi kelangsungan kehidupan makhluk hidup, utamanya manusia, hewan, dan tumbuhan. “Prosesi Ngalu Ujan ini kita tutup dengan mandi bersama di aliran air sungai,” pungkasnya. (den)

