27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaTradisi BudayaRitual Ngalun Aik Desa Aik Dewa Masuk Pencatatan Warisan Tak Benda Indonesia

Ritual Ngalun Aik Desa Aik Dewa Masuk Pencatatan Warisan Tak Benda Indonesia

Lombok Timur (Inside Lombok) – Ritual adat Ngalun Aik di Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur masuk dalam pencatatan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Ritual adat ini pun telah menjadi atraksi utama dari Festival Gawe Desa Aikdewa yang rutin diadakan setiap tahunnya di desa tersebut.

Ritual Ngalun Aik dilakukan oleh masyarakat Desa Aikdewa ketika musim kemarau tiba. Di mana dalam Bahasa Indonesia ngalun memiliki arti merayu/membujuk dan aik berarti air. Sehingga ritual tersebut ditujukan untuk merayu air yang bersumber dari mata air akar tetap melimpah meski di musim kemarau.

Pada situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id proses adat Ngalun Aik telah masuk dalam pencatatan warisan budaya Indonesia tak benda dengan nomor register 2021010333. Ketua Lembaga Adat dan Gawe Desa (LAGDes) Aikdewa, Julius mengatakan prosesi Ngalun Aik sendiri memang sejak dulu dilakukan oleh masyarakat Aikdewa, terlebih pada saat masuknya kerajaan Bali di Pulau Lombok.

“Prosesi Ngalun Aik sendiri memang sudah dari dulu dilaksanakan di Aikdewa. Namun bukan berarti kita meminta ke penghuni yang tak kasat mata, melainkan memohon air yang melimpah kepada yang maha esa,” ucapnya pada Inside Lombok, Senin (31/07/2023).

Adapun kaitannya dengan masuknya ritual Ngalun Aik ke dalam pencatatan Warisan Tak Benda Indonesia, Julius mengaku bersyukur bahwa prosesi adat Aikdewa terakui dan menjadi salah satu budaya yang akan terus dijaga kelestariannya.

“Kita tentu bersyukur sekali dengan masuknya ritual Ngalun Aik sebagai warisan Indonesia, tentu ini menjadi semangat kami ke depan untuk tetap mempertahankan eksistensi budaya kami,” jelasnya.

Dalam mempertahankan adat budaya nenek moyang Aikdewa tersebut, Lembaga Adat dan Gawe Desa Aikdewa rutin menggelar festival budaya yakni Gawe Desa. Setiap penyelenggaraannya selalu mengangkat tema adat yang berbeda namun tetap mengutamakan Ritual Ngalun Aik sebagai atraksi utama.

“Kita berharap semua pihak dapat membantu melestarikan adat budaya kita ini, baik dari pemerintah desa, kabupaten, provinsi, maupun nasional sehingga tetap terjaga keberadaannya dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer