Lombok Timur (Inside Lombok) – Guna mengatasi debit air yang berkurang pada musim kemarau, pemuda dan masyarakat Aik Dewa menggelar Ritual Ngalun Aik untuk menjaga debit air agar keluar dengan melimpah. Ngalun Aik sendiri dalam arti Bahasa Indonesia adalah membujuk/merayu air, di mana prosesi tersebut dilakukan pada musim kemarau jika air dari sumber mata air yang keluar dalam debit yang berkurang.
Mangku Adat Desa Aik Dewa, Saifuddin Zohri mengatakan bahwa ritual Ngalun Aik sudah ada sejak nenek moyang mereka dan terus dilakukan secara turun menurun, sehingga ritual tersebut sudah menjadi bagian dari masyarakat Aik Dewa. “Ritual ini sering kita lakukan pada musim kemarau, dan saat ini kita gelar dalam bentuk ceremony namun kesakralannya tetap kita jaga,” terangnya, Selasa (20/06/2023).
Adapun dalam prosesi tersebut terdapat beberapa ritual yang dilaksanakan seperti pembukaan mata air oleh Tokoh Agama dengan melantunkan doa pembukaan mata air dan ucapan puji syukur dan segala pujian kepada Allah SWT dan baginda Muhammad SAW atas segala nikmat yang diberikan, serta memohon ampun dari segala bentuk dosa salah umat manusia agar kembali diberikan hikmah limpahan air untuk menyuburkan tanaman dan keberlangsungan hidup manusia.
Tak hanya itu, ritual lain juga dilakukan seperti pembakaran dupa sekaligus penancapan mpok-mpok, pembukaan mata air oleh tokoh adat dengan menggunakan keris, penyerahan kain reragian oleh Puteri Gondang, dan ritual intinya yakni Ngayu-ayu.
Dengan ritual Ngalun Aik yang dilaksanakan, masyarakat berharap dapat terus menikmati limpahan air bersih sehingga keberlangsungan hidup manusia dan alam sekitar.
Sementara itu, Ketua Panitia, Hirpan Rosidi mengatakan bahwa kegiatan ritual adat digelar rutin dalam kegiatan Gawe Desa 3 Aik Dewa, di mana pada pelaksanaan kali ini ritual Ngalun Aik digandeng dengan ritual Mandik Pengantin.
“Kedua kegiatan itu kita gelar dan gabungkan karena memang sejak dulu air suci dari ritual Ngalun Aik dipercaya mampu mensucikan kedua mempelai dan akan lebih baik dalam menjalani rumah tangga,” tegasnya.
Melalui gelaran Gawe Desa dari gerakannya pemuda tersebut diharapkan dapat terus melestarikan adat dan budaya yang ada di Desa Aik Dewa, sehingga ke depan ritual tersebut dapat terus dapat diingat dan disaksikan oleh generasi yang akan datang.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat Desa Aik Dewa, terdapat ribuan masyarakat ikut ambil bagian dalam acara inti Gawe Desa dengan membawa andang-andang untuk berolang-olang seusai acara. (den)