Mataram (Inside Lombok) – Keris yang menjadi salah satu warisan budaya atau heritage dinilai bisa dibawa ke arah pariwisata. Edukasi tentang nilai budaya keris pun tidak menutup kemungkinan bisa menarik wisatawan, termasuk di NTB yang sudah memiliki beberapa UMKM pengrajin keris.
“Indonesia itu merupakan salah satu negara yang menjadi kiblat. Apalagi keris sudah diakui oleh UNESCO, melalui kesempatan ini juga mungkin banyak hal bisa kita lakukan. Seperti melalui pameran, itu salah satu bentuk edukasi memperkenalkan, kedua UMKM per kerisan itu perlu di sentuh, dirangkul khususnya oleh pemerintah,” ujar Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) NTB, Lalu Kusnawan, Jumat (28/6).
Keris pun diakui mempunyai nilai jual tersendiri. Melihat adanya para pengrajin yang mengandalkan keris sebagai mata pencaharian, hal ini pun dinilai perlu menjadi perhatian pemerintah. Terlebih keris dikenal bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di dunia.
“Di MotoGP tahun lalu teman-teman perkerisan ini mampu memberikan hadiah souvenir terbaik, tiga buah keris untuk pemenang MotoGP. Perlu digaris bawahi mulai dari empu, pengrajin sarungnya, tatah perak hiasannya semuanya dari Lombok,” ungkapnya.
Maka dari itu, SNKI NTB akan bentuk pengurus dan menyatukan semua perajin keris yang ada di NTB mengikuti calender of event tahun 2024, bahkan sudah ada calender of event. Sekaligus memperkenalkan keris yang ada di NTB, tentunya ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang.
“Besok kita ada seminar dan diskusi bagaimana sebenarnya mengetahui detail tentang keris. Jadi anak-anak muda bisa memahami, contoh sekarang ketika kita lihat ada yang resepsi kadang pakaiannya sasak tapi menggunakan keris yang bukan Lombok, bukan berarti tidak bagus, tapi kurang match gitu. Itu yang mau kami kenalkan sekaligus melestarikan warisan budaya,” jelasnya. (dpi)