25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaUncategorizedBeberapa UMKM Rugi Saat MotoGP, Penempatan Lapak Akan Dievaluasi

Beberapa UMKM Rugi Saat MotoGP, Penempatan Lapak Akan Dievaluasi

Ketua DPRD Provinsi NTB, H. Mori Hanafi (Inside Lombok/Azmah)

Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan event MotoGP pada 18-20 Maret lalu, tidak selamanya berbuah manis, termasuk bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sejumlah UMKM bahkan mengeluhkan kerugian selama event lantaran sepi pembeli.

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, H. Mori Hanafi Senin (28/3) di Mataram, mengatakan pihaknya akan mengevaluasi semua sektor yang terlibat saat event MotoGP, termasuk lapak UMKM. Di mana, lapak UMKM yang disiapkan oleh penyelenggara harus berada di jalur para penonton.

“Kita lihat kemarin teman yang melaksanakan seperti Dorna, panitia nasional dan lokal, hujan tambah amburadul kan. Jadi memang besok, arus orang ini harus diatur,” katanya.

Dia menerangkan, penataan jalur baik masuk maupun keluar harus dilakukan dengan baik. Dengan demikian semua UMKM bisa mendapatkan dampak positif dari event internasional tersebut. “Ada pintu masuk lewat sini, sehingga semua bisa dapat,” katanya.

Founder Lombok Womanpreneur Club, Indah Purwanti mengeluhkan kerugian yang dialami. Di mana, pada hari pertama dan kedua makanan yang disiapkan banyak yang dibuang. Hal ini karena jumlah yang dibawa sangat banyak. Sementara penonton yang berkunjung ke stan UMKM terbilang sepi.

“Hari pertama dan kedua banyak makanan yang dibuang, karena tidak laku. Kita membawa jumlah yang cukup banyak. Tidak transparan penyelenggaranya. Kataya di sana ramai, tapi pas hari pertama dan kedua itu sepi,” ujarnya.

Dia menambahkan, untung-rugi dalam usaha memang sudah biasa terjadi. Akan tetapi yang membuatnya kecewa karena penyelenggara dinilai tidak konsisten dalam membuat aturan.

“Bagi kami itu hal yg biasa kalau untung-rugi, hanya saja ketidak konsistenan pihak penyelenggara terhadap aturan yg berubah-ubah yang membuat kami kecewa,” keluhnya.

Sementara jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk menyewa satu tenda tidaklah kecil, sekitar Rp33 juta selama tiga hari. “Satu tenda isinya bisa dua orang. Jadi kita patungan untuk biaya tenda,” ungkapnya.

Ia membandingkan, perencanaan pada WSBK 2021 lalu yang disebut lebih jika dibandingkan dengan event MotoGP. Karena, pada saat WSBK para penonton tidak diperbolehkan membawa makanan sama sekali dari luar. “Lebih baik WSBK kalau menurut saya,” ungkapnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer