Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka (PTM) terbatas untuk tingkat TK – SMP di Kota Mataram mulai digelar Rabu (18/8) ini. PTM terbatas kali ini disebut akan terus berjalan. Pasalnya, jika ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 PTM akan tetap digelar dan sekolah tidak akan ditutup.
Pada PTM terbatas pertama ini, Walikota Mataram H. Mohan Roliskana Bersama jajaran memantau tiga sekolah yaitu SD Negeri 26 Mataram, SMP Negeri 7 Mataram dan SD Negeri 38 Mataram. Dari hasil pemantauan yang dilakukan, sekolah disebut sudah memenuhi syarat protocol kesehatan.
Walikota Mataram H. Mohan Roliskana usai memantau tiga sekolah Rabu (18/8) mengatakan, jika ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka akan tetap ditangani. Namun, Pemkot Mataram tidak akan menghentikan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi psikologi peserta didik.
“Kalau ada guru terkonfirmasi positif ya guru yang akan ditangani. Barangkali kalau ada yang diperlukan kita akan swab dan tracing atau penulusuran di sekolah. Jangan sekolahnya yang ditutup,” ujarnya.
Sebelumnya, kebijakan yang diberlakukan yaitu ketika ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka kegiatan belajar mengajar dihentikan atau sekolah ditutup semetara waktu.
Berdasarkan hasil penatauan yang dilakukan, Mohan menilai guru – guru di masing – masing sekolah sudah memahami kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Mataram terhadap aktivitas belajar mengajar.
“Guru-guru sudah memahami kebijakan yang kita keluarkan. Saya minta kemarin supaya ada gugus tugas yang akan bertanggung jawab untuk di Dinas Pendidikan dan sekolah – sekolah,” kata Walikota Mataram.
Dengan adanya Satgas Covid-19 di masing – masing sekolah bisa membantu pencegahan penularan. Selain itu diharapkan, satgas Covid-19 diminta untuk terus mengperbaharui informasi terkait kondisi sekolah selama PTM terbatas digelar.
“Sehingga saya bisa memantau perkembanganya dari situ (satgas Covid-19 di sekolah),” ungkapnya.