Mataram (Inside Lombok) – Karyawan Amman Mineral Nusa Tenggara melakukan upacara pengibaran bendera merah putih di bawah laut di perairan Teluk Benete, Sumbawa Barat, NTB.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di wilayah proyek Tambang Batu Hijau.
Pada kesempatan yang sama, para penyelam yang tergabung dalam Sumbawa Diving Club dan terdiri dari karyawan Amman Mineral dan mitra bisnis ini juga melakukan pemantauan terumbu karang buatan yang telah ditempatkan Amman Mineral di Teluk Benete.
“Melalui kegiatan pengibaran bendera di bawah laut ini kami ingin menunjukkan betapa Indonesia memiliki keindahan dan kekayaan laut yang harus selalu kita jaga dan lestarikan, termasuk beragam biota laut yang ada di dalamnya,” kata Anita Avianty, Head of Corporate Communications Amman Mineral di Mataram, Minggu (18/8).
Anita menambahkan bahwa Teluk Benete yang merupakan lokasi penyelaman adalah wilayah dimana Amman Mineral menempatkan terumbu karang buatan sebagai upaya untuk melakukan program konservasi laut.
“Di sekitar Perairan Benete terdapat pelabuhan pengapalan khusus dan pelabuhan umum yang melayani para karyawan maupun penumpang umum. Penempatan terumbu karang buatan ini di perairan diharapkan akan membantu kelestarian terumbu karang yang ada di wilayah perairan,” tegas Anita.
Hingga saat ini Amman Mineral telah menempatkan lebih dari 2.000 terumbu karang buatan yang tersebar di beberapa lokasi perairan di Sumbawa Barat. Sebanyak 1.488 terumbu karang
buatan telah ditempatkan di perairan Benete, sedangkan selebihnya disebar di Teluk Maluk, Teluk Lawar, dan Gili Kenawa.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terumbu karang buatan telah dijadikan pemijahan, penempelan organisme laut, serta tempat berlindung dan mencari
makan dari spesies-spesies ikan.
Selain upacara pengibaran bendera di bawah laut, Amman Mineral juga menyelenggarakan upacara bendera di Lapangan bola Townsite, Batu Hijau. Upacara dipimpin langsung oleh
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba), Ir Bambang Gatot Ariyono, MM yang mengenakan sapu kepala dan kain adat Sumbawa diikuti oleh peserta upacara yang terdiri dari karyawan Amman Mineral dan mitra kerja yang mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Berbagai lomba juga telah digelar untuk menambah kemeriaahan peringatan HUT RI ke-74, seperti donor darah, fun run, dan berbagai macam pertandingan olah raga yang diikuti oleh para karyawan dan mitra bisnis Amman Mineral.
Amman Mineral Nusa Tenggara adalah salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam Amman Mineral Group, dengan aktivitas utama adalah mengoperasikan tambang Batu Hijau di
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang dikelola dengan tetap mengedepankan sisi keselamatan, perlindungan lingkungan, dan tanggung jawab sosial.
Amman Mineral telah mendapatkan 7 kali peringkat PROPER HIJAU (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
PROPER Hijau merupakan penghargaan terhadap suatu perusahaan yang kinerjanya dinilai melebihi standar yang ditetapkan oleh KLHK atas berbagai aspek pengelolaan perlindungan lingkungan dan program pengembangan masyarakat di sekitar tambang.
Pada 30 November 2017, Amman Mineral meraih predikat terbaik kategori “Praktik Terbaik dalam Distribusi Mineral” (The Best Practices in Mineral Distribution) dalam ajang penghargaan tambang bergengsi tingkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Sekretariat ASEAN dalam rangkaian “ASEAN Senior Officials Meeting on Mineral” di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Pada Maret 2019, Amman Mineral Nusa Tenggara meraih penghargaan Emas untuk kategori Tanggung Jawab Sosial subkategori “Community Development and Sustainability” dalam ajang “Public Relations Indonesia Awards” 2019.
Sementara itu, di tempat lainnya, Komunitas para penyelam yang tergabung dalam Divers Clean Action (DCA) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia (RI) melalui pengibaran bendera di bawah laut di kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/8).
Pengibaran bendera tersebut dilakukan di kedalaman 8 hingga 18 meter dari permukaan laut di kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara. Para penyelam itu mengibarkan bendera Merah Putih sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selain melakukan pengibaran bendera, para penyelam tersebut juga mencari sampah di laut yang berada di kawasan Gili Trawangan bagian utara itu. Divers Clean Action (DCA) melakukan aksi bersih-bersih di kawasan pantai pulau kecil tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 63 persen sampah di laut itu adalah plastik sekali pakai. Karena itu, kebiasaan masyarakat menggunakan kantong plastik sekali pakai itu sudah saatnya diubah demi kelestarian lingkungan hidup. (Ant)