Mataram (Inside Lombok) – Persiapan MotoGP Mandalika 2025, tak hanya soal lintasan dan pembalap, tetapi juga urusan logistik berskala besar. Ratusan ton perlengkapan tim MotoGP dikirim langsung dari Jepang ke Lombok dalam jadwal yang sangat ketat.
Reni Agustina, selaku Logistic Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA), menjelaskan bahwa pengiriman berlangsung 29–30 September 2025 menggunakan lima penerbangan kargo Qatar Airways. “Total tonase keseluruhan mencapai lebih dari 390 ton barang logistik yang dibawa langsung menuju Lombok, mengingat adanya jadwal back to back race antara MotoGP Jepang dan MotoGP Mandalika,” ujarnya, (16/9).
Barang-barang berupa motor, suku cadang, dan perlengkapan teknis tiba di Bandara Internasional Lombok, lalu dibawa dengan truk khusus menuju sirkuit. Setiap kargo disegel dan diperiksa Bea Cukai untuk menjamin keamanan. Bea Cukai juga memberikan fasilitas impor sementara agar barang bisa masuk tanpa bea masuk maupun pajak, dengan syarat harus diekspor kembali setelah balapan.
Tahun ini logistik menghadapi tantangan besar karena jeda waktu yang mepet. “Barang terakhir dari Jepang baru tiba 30 September, sementara tim balap mulai persiapan 1 Oktober 2025,” kata Reni. Hingga kini, 11 dari 26 kontainer sudah tiba di Mandalika. Setelah balapan usai 5 Oktober, logistik langsung diberangkatkan ke seri berikutnya di Australia. “Total kargo outbound diperkirakan lebih dari 540 ton dan akan dikirim 6–8 Oktober,” tambah Reni.
Sementara itu, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menekankan bahwa logistik adalah urat nadi penyelenggaraan. “Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu dan siap dipakai. Tahun ini tantangannya lebih besar karena jadwal back to back race, sehingga koordinasi dengan Bea Cukai, Administrator KEK, maskapai, dan semua pihak jadi kunci,” jelasnya.
Menurut Priandhi, kelancaran logistik tak hanya soal teknis balapan, tetapi juga mencerminkan kesiapan Indonesia menggelar ajang internasional dan memberi dampak ekonomi bagi daerah. (gil)

