26.5 C
Mataram
Sabtu, 30 November 2024
BerandaUncategorizedWali Kota Pantau Kegiatan Tes CPNS Mataram

Wali Kota Pantau Kegiatan Tes CPNS Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, Senin, memantau pelaksanaan tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) hari pertama, yang dilaksanakan di SMKN 3 Mataram.

Wali Kota yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), jajaran asisten, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), melihat proses verifikasi peserta, ruang pemberian arahan hingga ke ruang tes.

“Alhamdulillah, dari hasil pemantauan kami untuk pelaksanaan tes saat ini berjalan lancar dan belum ada kendala,” katanya kepada sejumlah wartawan di sela melakukan pemantauan.

Dikatakan, dari hasil verifikasi untuk peserta sesi pertama hari ini, yang tidak hadir cukup banyak yakni 46 orang dari 100 orang kuota per sesi kegiatan tes.

“Kondisi itu disebabkan peserta ada yang terlambat karena dari Lombok Timur dan alasannya lainnya. Meski demikian, itu tidak mempengaruhi proses kegiatan tes dan tes tetap berjalan lancar sesuai jadwal,” ujarnya.

Di sisi lain, wali kota mengimbau semua peserta yang dinyatakan peserta ikut seleksi jangan percaya pada janji-janji dari pihak lain atau oknum tertentu yang bisa menyatakan membantu kelulusan.

“Itu semua tidak ada, karena semua kegiatan berjalan transparan. Dengan sistem saat ini, hasil kelulusan bisa langsung diketahui, sehingga tidak ada celah untuk ‘main-main’,” katanya.

Di sisi lain, wali kota berharap formasi yang telah disiapkan pemerintah kota sebanyak 275, bisa terisi karena itu menjadi kebutuhan Kota Mataram.

“Dengan sistem yang terbuka ini, semua peserta bersaing dan kita tidak bisa memberikan prioritas kelulusan kepada siapapun termasuk peserta dari Kota Mataram,” katanya.

Sementara Kepala BKPSDM Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati yang mendampingi wali kota menambahkan, jumlah peserta tes CPNS sebanyak 4.611 orang. Sehari dilaksanakan lima sesi dengan jumlah peserta satu sesi 100 orang.

“Jadi kegiatan tes kami laksanakan selama 10 hari dan pada hari terakhir kita laksanakan hanya dua sesi,” katanya.

Menyinggung tentang peserta yang terlambat dan gagal ikut tes, Nelly mengatakan jika ada yang terlambat, secara otomatis dianggap gugur sebab kesempatan tes hanya berlaku satu kali.

“Jadi kita tidak bisa memberikan toleransi untuk tes susulan. Ini risiko mereka dan kami sudah sosialisasikan bahwa mereka harus datang 30 menit sebelum tes dimulai,” katanya.* (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer