Sumbawa (Inside Lombok) – Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Zulkieflimansyah mengajak seluruh masyarakat di provinsi itu kembali menghijaukan NTB, terutama pada lahan-lahan yang selama ini sudah gundul akibat aktivitas masyarakat.
“Mohon kepala desa, camat dan bupati, kalau ada oknum yang menebang pohon atas nama keserakahan, dia bukan hanya menumbangkan pohon yang berusia ratusan tahun, namun juga menumbangkan kesempatan generasi masa depan untuk melihat indahnya hutan kita,” kata Zulkieflimansyah pada Pencanangan Gerakan NTB Hijau di Dusun Kayu Madu, Desa Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Kamis.
Pencanangan Gerakan NTB Hijau itu, dalam rangka merayakan hari jadi ke-61 NTB pada 17 Desember 2019. Berbagai rangkaian kegiatan untuk menyambut acara tersebut telah dilaksanakan di berbagai kabupaten di NTB. Bahkan, kemeriahan untuk acara tersebut juga dilaksanakan di luar NTB, seperti Jakarta.
Bersama masyarakat desa, perguruan tinggi, TNI/Polri, perangkat daerah dan PKH se-NTB, Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah menanam pohon di dusun tersebut, yang luasnya sekitar 5 hektare. Ke depan, desa itu direncanakan menjadi tujuan wisata buah bagi masyarakat.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu mengimbau masyarakat untuk belajar mencintai dan menghargai pohon serta lingkungan. Sebab, kadang kebahagiaan itu itu muncul, hanya dengan melihat indahnya hutan dengan pohon yang menjulang tinggi.
“Kadang saya berjalan di jalan yang jelek, menyaksikan pohon yang besar dan tinggi ratusan meter. Kadang kepuasan batin itu bisa didapat dengan melihat pohon-pohon itu,” ucap Bang Zul.
Karena itu, ia menegaskan masyarakat tidak harus menunggu bupati, gubernur dan presiden untuk menghijaukan NTB. Masyarakat bisa memulai dari diri sendiri, keluarga atau masyarakat terdekat. Sebab, katanya, dengan adanya media sosial, seperti saat ini, banyak yang mengeluhkan masalah di sekitar, namun, jarang yang mulai mencari solusi terhadap masalah tersebut.
“Mudah-mudahan melalui gerakan ini, dalam waktu yang tidak terlampau lama, kita bisa tersenyum menyaksikan NTB hijau kembali,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah menegaskan komitmen pemerintah kabupaten untuk mendukung gerakan menghijaukan NTB. Ia mengatakan, Pemda Sumbawa telah mencanangkan program tanam pohon untuk mengembalikan fungsi hutan.
“Kami coba dengan menanam Sengon. Karena umur Sengon ini enam tahun, tentu tidak ada petani yang mau menanam itu, karena hasilnya tunggu enam tahun. Kami sikapi dengan menanam di bawahnya pohon Porak,” ucapnya.
Pada pencanangan itu juga, Gubernur NTB menyerahkan kredit usaha tunda tebang kepada enam kelompok senilai Rp6,6 miliar dan bantuan hibah kepada seluruh kelompok di 10 desa di Kabupaten Sumbawa, senilai Rp3,2 miliar. (Ant)