Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini menunda program jemput bola untuk penerbitan kartu identitas anak (KIA), karena harus mengejar capaian kepemilikan kartu tanda penduduk elektronik untuk kepentingan Pilkada serentak 23 September 2020.
“Program jemput bola penerbitan KIA, saat ini kami tahan dulu dan fokus untuk kepemilikan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik guna kepentingan pilkada dan sebelum siswa SMA/sederajat libur,” jelas Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dukcapil Kota Mataram, Hasmin di Mataram, Kamis.
Kendati program jemput bola tidak dilaksanakan, lanjutnya pelayanan reguler di kantor Disdukcapil tetap berjalan. Bahkan realisasinya saat ini sudah mulai meningkat dengan capaian 55 persen atau sekitar 62 ribu dari target potensi sekitar 101 ribu.
“Untuk kebutuhan blangko KIA tidak ada masalah, karena pengadaanya dilakukan di daerah. Tahun ini, kita mengalokasikan sekitar 8.000 keping tapi jumlah itu akan kita tambah di APBD perubahan sebab kalau hanya 8 ribu keping cukup untuk kebutuhan dua bulan,” terangnya.
Ia menjelaskan, KIA berfungsi sama dengan KTP, bedanya KIA diterbitkan mulai usia 0 sampai H-1 usia 17 tahun. Pasalnya, setelah anak tepat berusia 17 tahun secara otomatis akan mendapatkan KTP elektronik yang berlaku seumur hidup.
“Asal syarat lengkap sehari KIA bisa langsung jadi. Upaya lain, penerbitan KIA kita gandeng sejumlah perusahaan, sekolah, rumah sakit dan lainnya, sekaligus untuk penerbitan akta kelahiran,” lanjutnya.
Menurutnya, animo masyarakat terhadap kepemilikan KIA sebenarnya cukup tinggi, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini Dukcapil belum fokus melakukan sosialiasi.
Selama ini, terangnya pihaknya terkesan pasif dalam arti hanya mencetak sesuai dengan jumlah permohonan dari masyarakat, setelah dicanangkan tahun 2016 dan mencetak secara masal kepada siswa tingkat SD dan SMP.
“Kami terkesan pasif, sebab saat itu kita masih fokus menuntaskan program KTP elektronik yang menjadi program prioritas nasional apalagi mesin cetak KIA juga menggunakan mesin cetak KTP elektronik,” sebut dia.
Oleh karena itulah, tahun 2019, menjadi tahun mengoptimalkan pelaksanaan program penerbitan KIA sebagai salah satu kartu wajib yang harus dimiliki setiap anak di Mataram.
“Di tahun 2019, berbagai kerja sama kami lakukan agar semua anak termasuk yang lahir bisa langsung mendapat KIA. Tapi untuk tahun ini kami fokus penerbitan KTP elektronik lagi,” ujarnya. (Ant)