Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memasang bilik disinfektan di sejumlah objek vital guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19, Kamis.
Proses pemasangan dan uji coba alat tersebut dilakukan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, didampingi Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya, GM Angkasa Pura I, Nugroho Jati dan Tim Satgas penanganan COVID-19 di NTB di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengatakan pemasangan bilik disinfektan ini dilakukan sebagai upaya serius Pemprov NTB untuk selektif dan preventif terhadap penyebaran virus corona di provinsi itu.
“Jadi semua penumpang yang masuk dan keluar NTB harus masuk ke bilik disinfektan untuk mencegah diri dari di penyebaran wabah virus corona,” ujarnya.
Bang Zul sapaan akrabnya, menyatakan bilik disinfektan tersebut akan dialokasikan dan disebar ke tempat-tempat strategis di NTB, bahkan sampai ke seluruh desa-desa, sekolah, perkantoran dan lain-lain.
“Yang mengharukan dan kita bangga, box disinfektan sprayer ini diproduksi oleh UKM kita sendiri. UKM Kita ternyata bisa dan luar biasa,” kata Gubernur NTB.
Selain di bandara, bilik disinfektan yang diproduksi Industri Kecil Menengah (IKM) di “Science Technology Indusrial Park” atau STIP Banyumulek itu, untuk tahap awal pemasangan dilakukan di Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Kayangan, Rumah Sakit Selong dan RSUD Provinsi NTB.
Pada tahap awal produksi alat ini, sebanyak 40 unit dan akan terus ditambah. Karena selain dipasang di semua objek vital, alat ini juga akan dipasang di sekolah-sekolah di NTB, sebagai upaya serius pemerintah mencegah penyebaran Virus Corona di NTB.
Sementara itu, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pemasangan penyemprot disinfektan di bandara itu, merupakan langkah serius Pemerintah Provinsi NTB dalam mencegah masuknya virus corona di provinsi itu.
“Alat ini sangat efektif untuk mencegah masuknya virus corona di NTB,” ujarnya.
Ia sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemprov NTB tersebut. Untuk itu, Danrem berharap alat tersebut bisa diproduksi lebih banyak sehingga bisa juga dilakukan pemasangan di tempat lain di NTB. (Ant)