Lombok Timur (Inside Lombok) – Kepulangan Eva Yolanda salah satu perwakilan NTB pada ajang liga dangdut banyak menuai kontroversi di tengah masyarakat. Ini dikarenakan penyambutan perwakilan NTB ini oleh ratusan massa di tengah darurat wabah covid-19.
Ayah dari Eva Yolanda, Badrun mengungkapkan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kepulangan anaknya yang disambut ratusan warga. Ia mengatakan bahwa mereka ingin menyaksikan secara langsung wajah anaknya itu.
“Kami atas nama keluarga mohon maaf, mengingat apa yang dilakukan warga bertentangan dengan imbauan Pemda”, ujar Ayah Eva Yolanda, di Selong, Senin (06/04/2020).
Selain itu, Tim Relawan Pemenangan Eva Yolanda, H Saparudin dan juga Kepala Desa Lando Zainal Hamdi, angkat bicara untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Zainal mengatakan bahwa penyambutan kepulangan Eva tidak terencana dan telah berkoordinasi dengan Polsek Terara untuk mengendalikan massa agar tidak berkumpul menyambut Eva Yolanda.
“Kerumunan massa merupakan spontanitas dari warga yang sudah rindu dengan kedatangan Eva Yolanda”, ujarnya.
Hal ini sedikit bertolak belakang dengan apa yang terjadi di lapangan. Seperti video yang telah beredar di tengah masyarakat. Hal ini membuat masyarakat geram melihat situasi tersebut. Mengingat surat edaran dari Pemda Lotim tentang larangan mengumpulkan massa dalam jumlah banyak.
Dalam video ersebut terlihat penyambutan Eva dilakukan secara terstruktur, dengan mempersiapkan sound sistem dan mengajak masyarakat terus menyanyikan yel-yel Eva Yolanda.
Banyak warganet menuding Pemda Lotim tidak adil dalam menyikapi hal ini. Mengingat aktivitas ibadah berjamaah ditiadakan sementara waktu untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Di sisi lain kumpulan massa dalam menyambut Eva tak terbendung.
Sementara itu, masyarakat menyayangkan tidak adanya tindak tegas mengenai kerumunan massa yang menyambut kedatangan Eva Yolanda. Banyak warganet yang mengecam kejadian tersebut.
Sekertariat Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19, M Juaini Taufik mengatakan, Eva Yolanda semenjak kedatangannya sudah dilakukan pemeriksaan ketat dan dinyatakan sehat berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
“SOP kami hanya sampai pendopo untuk pemeriksaan bagi yang berstatus OTG dan mengisolasi diri selama 14 hari di rumahnya”, ujar Juaini.
Semua unsur yang terlibat dalam penyambutan Eva Yolanda meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Lotim atas kejadian kerumunan massa yang dianggap spontanitas.
Juaini berharap agar imbauan dari Pemerintah terus diberlakukan. Ini merupakan pelajaran berharga, ia ingin eva sebagai duta covid-19 Lotim memberikan contoh yang baik dengan mengkarantina diri selama 14 hari di rumahnya.