Lombok Barat (Inside Lombok) – Standar passing grade Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) diminta dikaji kembali. Menyusul minimnya pelamar yang lolos passing grade itu. Hingga hari terakhir SKD CPNS, hanya 87 saja yang memenuhi passing grade atau nilai ambang batas.
Efeknya banyak formasi yang tidak terpenuhi di Lombok Barar. Bagaimana tidak, dari 7.355 peserta yang mengikuti SKD itu hanya 87 perserta yang lolos. Sedangkan jumlah Formasi yang dibutuhkan sekitar 219.
“Di Lombok Barat dari 7 ribu itu hanya sekitar 87 yang lolos, itu hanya sekitar 2,5 persen. Seharusnya passing grade itu ditinjau kembali,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H M Taufiq.
Bukan tanpa alasan mengapa Pemkab Lobar meminta penijauan kembali passing grade itu. Sebab kondisi minimnya peserta lolos tidak dialami Lobar saja. Namun secara nasional hampir sebagian besar wilayah Indonesia.
“Dari 219 formasi yang baru terpenuhui 87, dan itu akan dites lagi, sehingga kami mengharapkan ditinjau kembali passing grade. Karena ini sudah skalnya nasional,” sambungnya.
Surat pengajuan penijauan itu sudah disampaikan kepada pihak Pemprov NTB. Nantinya pihak Provinsi yang akan bersurat langsung kepada Badan Kepegawaian Negera (BKN).
Sejauh ini pihaknya masih menunggu kabar terkiat pengajuan itu. Namun dari kabar pemerintah pusat sudah berencana menijau kembali terkait passing gread itu.
“Katanya akan ditinjau kembali, Cuma belum resmi itu. Daerah mengharapkan agar ditinjau kembali,” harapnya. (IL3)
