Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengingatkan masyarakat untuk berhenti membagikan berbagai informasi hoaks di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Masyarakat harus tinggalkan kebiasaan membagikan foto, video dan berita hoaks di berbagai media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat,” kata Komandan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram Bayu Pancapati di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi banyaknya foto, video dan berita hoaks di berbagai media sosial yang dibagikan oleh oknum tidak bertanggung jawab dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Berdasarkan data yang ada, menurutnya, akhir-akhir ini ditemukan sekitar lima foto, video dan berita hoaks terkait dengan penanganan COVID-19.
Dua di antaranya adalah kejadian pengantaran orang dalam pengawasan (ODP) di Wisama Nusantara. Dimana beredar Satpol PP dan tim PCS RSUD Kota Mataram membawa puluhan pasien poitif COVID-19.
Selain itu, terkait pemeriksaan rapid test di rumah salah satu warga Ampenan oleh pihak Puskesmas. “Video yang beredar langsung memvonis ada penjemputan pasien positif COVID-19,” katanya.
Bayu mengatakan, informasi faktual terkait dengan penanganan COVID-19, hanya dikeluarkan melalui rilis humas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram.
“Karena itu, daripada menyebar informasi hoaks, masyarakat lebih baik mengisi waktu luang dengan hal positif dan informasi yang baik agar dapat membangun serta bermanfaat baik untuk pribadi, keluarga maupun orang banyak,” katanya.
Di sisi lain, Bayu juga mengatakan, jika ada tetangga atau keluarga terindikasi terpapar kontak dengan pasien COVID-19, agar bisa memeriksakan diri di puskemas atau ke RSUD Kota Mataram.
“Mari kita jaga ketertiban, kenyamanan dan ketenangan masyarakat dengan mematuhi imbauan pemerintah dan waspada dengan informasi hoaks,” katanya. (Ant)