Mataram (Inside Lombok) – Tim Gugus Tugas Penaganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menilai masuknya Kota Mataram sebagai 5 besar insiden COVID-19 tertinggi nasional merupakan sebuah keniscayaan dan konsekwensi sebagai ibu kota provinsi.
“Ini sudah menjadi konsekwensi ibu kota provinsi, karena Mataram menjadi pusat semua aktivitas masyarakat, baik itu pusat pemerintahan, jasa, perdagangan bahakan penjadi pusat kesehatan,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat.
Dengan demikian, lanjutnya, wajar jika Mataram masuk sebagai 5 besar insiden COVID-19 tertinggi nasional, sebab 4 daerah lainnya yakni Jakarta Pusat, Kota Jayapura, Kota Surabaya dan Kota Banjarmasin juga merupakan ibu kota provinsi.
“Terhadap status tersebut, kita tidak harus terlalu khawatir tapi justru menjadi tantangan kita agar tidak kendor dalam melakukan pencegahan penanganan COVID-19,” katanya.
Di sisi lain Swandiasa membantah bahwa masukkan Kota Mataram sebagai 5 besar insiden COVID-19 tertinggi nasional, bukan karena penanganan yang tidak maksimal.
Menurutnya, berbagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di Mataram telah dilaksanakan secara maksimal, bahkan dalam melakukan penelusuran kontak melalui tes cepat (rapid test) dan swab, Mataram paling banyak menyetor spesimen ke laboratorim Unram dan RSUD Provinsi NTB.
“Kalau mau bukti, kita punya data riilnya,” ujarnya.
Selain itu pemerintah kota juga telah melakukan pencanangan penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL), sebagai salah satu upaya penanganan dengan mengoptimalkan peran dan partisipasi masyarakat.
“PCBL dan pembukaan berbagai sektor ekonomi menjadi bagian untuk persiapan menyambut kebijakan normal baru (new normal),” katanya.
Sebelumnya berdasarkan data yang dirilis BNPB saat rakor virtual bersama Presiden RI dan para Gubernur se-Indonesia, Rabu (10/06/2020), Kota Mataram- NTB masuk 5 besar nasional sebagai daerah dengan resiko tinggi dalam insiden atau kasus penyebaran Covid 19.
Jumlah kasus Covid-19 per 100.000 penduduk berdasarkan kabupaten kota menempatkan top 5 kabupaten kota dengan insiden kasus tertinggi nasional sebagai berikut:
1. Jakarta pusat (149.2 per 100.000 jumlah penduduk)
2. Kota Jayapura (108 per 100.000 jumlah penduduk)
3. Kota Surabaya (107.6 per 100.000 jumlah penduduk)
4. Kota Banjarmasin (94.5 per 100.000 jumlah penduduk)
5. Kota Mataram (20,10 per 100.000 jumlah penduduk).
Sedangkan pada tingkat Provinsi NTB, Mataram berada pada peringkat pertama sebagai kota yang paling banyak terkonfirmasi positif COVID-19.
Rilis data dari tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 tingkat provinsi sampai pada 9 Juni 2020 menyebutkan bahwa jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 333 orang, sembuh 176 orang. Sedangkan yang masih positif sebanyak 142 orang. Sementara yang meninggal 15 orang. (Ant)