Lombok Timur (Inside Lombok) – Guna mengurangi angka penyebaran, kini satgas covid-19 Lotim mulai penerapan protokoler pencegahan di pasar. Tim gabungan dari TNI, Polri, Pol PP, Dishub dan Pengelola pasar melakukan penjagaan di pintu keluar dan masuk pasar.
Wakil Kepala Pasar Masbagik, Sofiyan mengatakan pemberlakuan penerapan protokoler pencegahan di pasar dimulai sejak tanggal 5 Juli kemarin. Penjagaan tersebut dilaksanakan di 10 pasar besar di Kabupaten Lombok Timur.
“Kita sudah siapkan segala protokoler pencegahan mulai dari tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Dan yang paling kami tekankan yaitu penggunaan masker,” jelasnya, di Masbagik, Sabtu (25/07/2020).
Minggu pertama pelaksanaan kegiatan tersebut, diungkapkannya kesadaran masyarakat pengunjung pasar masi sangat minim. Dengan adanya tindak tegas dari petugas gabungan yang menjaga pasar, semua aktivitas protokol berlangsung kondusif.
“Kita tidak segan meminta pengunjung pasar yang tidak menggunakan masker untuk tidak memasuki wilayah pasar,” ucapnya.
Sofiyan mengaku tim gabungan satgas covid-19 memiliki masker untuk diberikan kepada pengunjung yang tidak membawa masker. Namun, untuk menimbulkan efek jera kepada pengunjung dan juga tidak ingin memanjakan pengunjung, maka yang tidak membawa masker diminta untuk pulang.
“Kalau kita berikan masker terus menerus nanti mereka akan manja dan juga tidak menimbulkan efek jera bagi para pengunjung,” ucapnya.
Sedangkan, bagi para pedagang yang ada di pasar sangat ditekankan dalam penggunaan masker. Adapun bagi pedagang yang tidak menaati imbauan tersebut, dengan berat hati para tim gabungan akan menutup lapak para pedagang.
“Alhamdulillah bagi para pedagang sudah mulai sadar, dan hampir 100 persen para pedagang sudah mematuhi penggunaan masker. Namun yang membuat kami kewalahan adalah para pedagang yang berusia 60 tahun ke atas yang sering sesak nafas saat menggunakan masker,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada para pengunjung dan pedagang untuk tetap mematuhi protokol pencegahan di pasar. Selain itu, Sofiyan meminta agar para pengguna pasar untuk menjaga kebersihan dan juga menjaga keselamatan barang mereka.
“Di masa pandemi kan semua ekonomi melemah, sehingga sangat rentan sekali terjadi kejahatan di pasar. Meskipun ada tim gabungan yang menjaga pasar, namun para pengguna pasar harus senantiasa memerhatikan keselamatan mereka,” pungkasnya.