Lombok Timur (Inside Lombok) – Dalam mengurangi aktivitas masyarakat dengan rentenir, Pemprov NTB membuat program Mawar Emas (Melawan Rentenir Berbasis Masjid). Dengan Program Tersebut, Bupati Lotim berharap dapat meningkatkan prekonomian masyarakat.
Program Mawar Emas tersebut, didasari oleh rendahnya pemahaman masyarakat terhadap perbankan. Sehingga masih banyak masyarakat yang tidak berani berhubungan dengan bank. Baik itu dalam hal peminjaman maupun tabungan.
Program tersebut bekerja sama dengan Bank NTB, OJK, PNM dan masih banyak lainnya terkait pengelolaan uang, Program tersebut dikelola dengan konsep syariah. Yaitu dengan pinjaman tanpa bunga yang dikelola oleh takmir masjid
Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah dalam sambutannya mengatakan dengan program tersebut dapat mengedukasi masyarakat bahwa masjid tidak saja digunakan untuk beribadah. Namun, masjid juga bisa digunakan sebagai pusat pengembangan prekonomian masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Berdasarkan penelitian, Lombok timur yang paling pas terpilih menjadi kabupaten pertama melaksanakan program Mawar Emas tersebut. Dengan berjalannya program tersebut diharapkan dapat membumi di NTB dan meninggalkan para rentenir,” ucapnya.
Gubernur NTB telah melantik 100 orang takmir masjid dari 35 masjid yang ditunjuk sebagai penerapan program tersebut, dan diharapkan dapat berkembang ke masjid-masjid lainnya di Lotim.
“Program Mawar Emas dalam melawan rentenir berbasis masjid merupakan yang pertama di Indonesia dan diharapkan menjadi contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lotim M Sukiman Azmy dalam sambutannya menyampaikan bahwa rentenir di Kabupaten Lombok Timur sudah memasuki semua elemen kehidupan masyarakat. Bahkan, para TKI yang akan berangkat kerja ke luar negeri tidak lepas dari peran para rentenir.
“Semoga dengan program ini, semua masjid di Lotim bisa menerapkannya,” ucapnya.
Prekonomian masyarakat Lotim dikatakan masih lemah dari jumlah penduduk yang mencapai 1,2 juta. Diharapkan dengan adanya Mawar Emas dapat berdampak pada kenaikan ekonomi masyarakat Lotim.
“Jika 10 persen dari jumlah masjid di Lotim tersentuh program Mawar Emas, maka geliat perekonomian masyarakat kita di Lotim menjadi semakin baik,” jelasnya.
Bupati berharap dengan program tersebut semoga mendatangkan berkah bagi masyarakat Lotim dan menular ke Kabupaten lainnya di NTB.