Lombok Timur (Inside Lombok) – Kejadian yang menimpa salah satu pemuda asal Kota Mataram yang tergelincir saat mendaki Bukit Sempana menyita perhatian. Pihak Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Sembalun, menutup sementara pendakian di Bukit Sempana Sembalun.
Kepala KPH Sembalun, H Lalu Ayun Zainuddin mengatakan penutup pendakian di Bukit Sempana tersebut sebagai evaluasi kedepannya. Di samping kejadian yang menimpa seorang pemuda yang tergelincir di Bukit Sempana, juga pihaknya akan memperketat protokol kesehatan covid-19.
“Penutupan tersebut sudah kita koordinasikan dengan pihak desa, koramil, polsek dan mustika. Penutupan kita laksanakan mulai tanggal 19 Agustus 2020
Sampai dengan waktu yang belum ditentukan,” ucapnya.
Kejadian yang menyebabkan salah satu pengunjung yang tergelincir dikarenakan pengunjung yang membeludak dan jalur pendakian yang sempit. Sehingga, banyak pendaki yang saling mendahului yang mengakibatkan satu di antaranya tergelincir.
“Jatuhnya salah seorang pendaki kemungkinan diakibatkan oleh over kapasitas sehingga pendaki bisa saja bersenggolan di jalur yang sempit dan curam tersebut hingga tergelincir,” ucapnya.
Dari kejadian tersebut, pihak KPH Sembalun menutup pendakian di Bukit Sempana untuk mengevaluasi penerapan SOP yang nantinya akan diberlakukan. Sehingga tidak menimbulkan over kapasitas yang dapat mengakibatkan kejadian seperti beberapa hari lalu
“Kita sudah imbau dari awal kepada pokdarwis untuk membatasi jumlah kunjungan. Namun antusias yang tinggi dari pengunjung yang ingin merayakan hari kemerdekaan yang membuat pokdarwis kewalahan,” jelasnya.
Kedepan pihak KPH akan memberlakukan SOP yang ketat terkait jumlah kuota dan juga memperketat protokol kesehatan di wilayah pendakian
