Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. “Statusnya masih siaga”,kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, Murdi, Rabu (2/8/2020) di Praya.
Dikatakan, pada musim kemarau tahun ini, Lombok Tengah termasuk salah satu daerah di NTB yang mengalami kemarau basah. “Musim kemarau tapi ada hujan turun”,katanya.
Atas hal ini, sampai sekarang belum ada permintaan air bersih di BPBD. Pihaknya tidak bisa mendistribusikan air bersih kepada warga yang membutuhkan kalau tidak ada permintaan.
“Mana permintaan tidak ada. Kita mau distribusikan air kemana kalau tidak ada permintaan”,lanjutnya.
Meski demikian, untuk lahan pertanian, memang ada ribuan hektare yang mengalami gagal panen di wilayah bagian selatan karena debit air irigasi menyusut.
“Untuk irigasi, iya. Tapi kalau untuk air bersih, Insya Alloh aman”, katanya.
Beberapa kecamatan di wilayah bagian selatan yang mengalami gagal panen akibat kekeringan seperti kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya dan sebagian wilayah di kecamatan Praya Tengah.
Dikatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran penanganan krisis air bersih akibat kekeringan. Meski tidak disebutkan secara pasti, namun anggaran itu dianggap cukup.
“Anggaran itu nantinya akan dipergunakan untuk pendistribusian air bersih”,imbuh Murdi.
Kalau melihat kasus kekeringan pada tahun 2019, jumlah kebutuhan air bersih sekitar 1.500 tengki dengan titik kekeringan di puluhan desa.
“Itu belajar dari (kekeringan) 2019 yang lumayan panjang. Tapi sekarang tidak akan sepanjang itu (kekeringan)”, demikian Murdi.