Lombok Barat (Inside Lombok) – Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Lombok Barat untuk dapat menggairahkan kembali perekonomian yang sempat terpuruk karena pademi covid-19. Salah satunya yakni dengan membenahi kembali kawasan wisata yang ada di Senggigi.
Di Senggigi, wisatawan dapat menikmati desir ombak, angin semilir, keindahan sunset dan aneka kudapan. Selain itu, wisatawan juga dapat bernostalgia dengan suasana Senggigi. Bukan itu saja, Pemkab Lobar juga berencana akan mengadakan berbagai atraksi di destinasi ini. Wisatawan dapat menikmati akhir pekan yang berkesan di Senggigi.
Untuk menyiasati upaya tersebut, Dinas Pariwisata akan membentuk DMO (Destination Management Organization) sebagai upaya untuk dapat membantu membenahi dan membangkitkan kembali marwah pariwisata yang sempat mati suri di tengah pandemi ini.
Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Saeful Ahkam, Rabu (02/09/2020) menyebutkan bahwa, DMO ini dibentuk sebagai suatu wadah untuk menghimpun sinergitas seluruh pemangku kepentingan di kawasan destinasi
“Alhamdulillah hadir bersama kita teman-teman komisi II DPRD. Jadi kami ajukan dia (DMO) untuk masuk BAPEMPERDA, supaya bisa kita Perdakan di tahun 2021 nanti” jelasnya.
Kepala Dispar Lobar ini mengakui bahwa, DMO ini nantinya tidak hanya akan dibentuk untuk Senggigi, tetapi juga untuk Sekotong, hingga Narmada.
Namun dirinya menyebutkan bahwa untuk saat ini, Pemda Lobar tengah gencar untuk menghidupkan tagline ayo kembali ke Senggigi. Sehingga untuk sementara waktu seluruh kegiatan pariwisata akan difokuskan di kawasan Senggigi.
“Untuk menggairahkan tagline ini, ada rangkaian-rangkaian event yang kita buat dan berpusat di Senggigi” kata Ahkam.
Karena dalam hal ini, kata Sekda Lobar, Dr. H. Baehaqi, Senggigi masuk dalam kategori sektor basis yang menjadi lokomotif dari seluruh sektor pembangunan yang ada di wilayah Lombok Barat.
“Oleh sebab itu, maka Pemda sudah mencanangkan dan mulai mengerjakan proses revitalisasinya. Karena Senggigi ini nanti akan menjadi salah satu DMO dan Sekotong juga DMO” jelas Baehaqi.
Oleh karena itu, kedepannya akan ada manajemen tersendiri yang sudah disiapkan para pihak terkait dalam pengelolaan kawasan Senggigi dan Sekotong.
“Secara empiris kita lihat bahwa di masa pandemi ini transaksi barang dan jasa mandek karena wisatawan yang datang sedikit. Oleh karena itu pertumbuhan-pertumbuhan pendukung yang lainnya juga ikut melambat” jelas Sekda Lobar ini.
“Bahkan dengan berbagai pertemuan, diskusi, hingga anggaran kita seriusi semua” katanya.
Sehingga, Baehaqi menyebutkan, bahwa untuk dapat kembali kepada ruh pembanganunan yang sesungguhnya yakni untuk dapat mensejahterakan rakyat. Maka, pemulihan kembali Senggigi dirasa dapat menjadi tonggak kebangkita ekonomi Lombok Barat.
“Oleh karena itu, pemulihan kembali Senggigi ini merupakan sebuah keniscayaan. Ayo kembali ke Senggigi, tentunya dengan mengutamakan protokol skesehatan” pungkasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemda Lobar, melalui dinas pariwisata, yakni dengan melakukan sertifikasi. Sehingga pariwisata di Senggigi ini dapat dipercaya aman untuk dikunjungi.
“Dengan begitu diharapkan PAD akan bertambah dan tidak hanya itu, ribuan orang dari sektor lain pun akan bergerak dan menikmati kesejahteraan. Termasuk para karyawan yang sempat di PHK bisa untuk kembali bekerja” harap Baehaqi.