Lombok Timur (Inside Lombok) – Atensi penambang pasir liat di wilayah hilir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) , membuat Asosiasi untuk para penambang resmi pasir kali. Ini untuk memudahkan pengawasan terhadap para penambang agar tidak ada dampak buruk lingkungan dari penambangan pasir kali.
Kepala Dinas LHK Lotim, Marhaban mengatakan, banyaknya komplain masyarakat terhadap penambangan pasir kali. Khusunya warga yang berada di dekat tambang. Di satu sisi DLHK selaku dinas yang menangani dampak lingkungannya cukup kewalahan, dikarenakan banyak penambang liar yang sulit diawasi oleh DLHK Lotim.
“Untuk itu kita buatkan asosiasi penambang pasir kali, yang akan bertanggung jawab pada satu alur sungai sebagai lokasi penambangan agar memudahkan komunikasi dan pengawasan,” ucapnya.
Dengan terbentuknya asosiasi yang terdiri dari belasan anggota penambang pasir kali tersebut, bisa membantu DLHK dalam pengawasan para penambang liar yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penambang Pasir Kali Rumpang H Maidy mengatakan penambang yang berada aliran sungai kali Rumpang terdiri dari 14 anggota, dengan dibentuknya asosiasi tersebut bisa mempersatukan para penambang pasir kali yang dari daerah utara maupun selatan, sehingga memudahkan komunikasi dan korelasi.
“Kita dengan pihak DLHK kita akan gabungkan kelompok penambang pasir kali tersebut untuk membentuk satu kesatuan, agar bisa meminimalisir dampak pencemaran lingkungan,” ucapnya
