Mataram (Inside Lombok) – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman (HARUM) membentuk satgas protokol kesehatan (prokes). Sebagai bentuk komitmen mereka ikut berperan mencegah penyebaran virus korona.
”HARUM ikut ambil bagian memutus mata rantai. Agar tidak terjadi klaster Pilkada. Seperti komitmen kami saat di Polda bersama paslon lain,” kata juru bicara tim pemenangan HARUM H Firadz Pariska.
Satgas akan berperan besar dalam setiap kampanye maupun sosialisasi paslon HARUM. Mereka memastikan di titik lokasi kegiatan, yang akan didatangi H Mohan Roliskana maupun TGH Mujiburrahman, telah sesuai protokol kesehatan.
Misalnya, ketika ada simpatisan yang hadir di kegiatan kampanye dan sosialisasi, tidak memiliki masker, satgas bergerak cepat dengan memberikan mereka masker. Mengatur berapa jumlah maksimal warga yang hadir di forum. Hingga mengontrol jarak fisik dalam pertemuan.
”Fungsinya nanti seperti itu. Mengatur kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan, memastikan saat paslon HARUM berkeliling sosialisasi, itu sesuai standar pencegahan covid,” jelas Firadz.
Implementasi komitmen HARUM untuk mencegah klaster Pilkada, bukan saja lewat satgas prokes. Paslon HARUM juga membuat gerakan Mataram Bermasker. Membagikan masker secara gratis untuk warga Kota Mataram.
Pasangan HARUM melibatkan relawan serta influencer dalam gerakan ini. Membagikan masker ke setiap kelurahan dan lingkungan. Ada 10.000 masker yang dibagikan. ”Bukan wacana lagi, tapi sudah jauh-jauh hari kita lakukan,” tutur Firadz.
Dalam prosesnya, pasangan HARUM melibatkan usaha kecil menengah (UKM), penjahit, dan sablon di Kota Mataram. Dengan harapan masyarakat mendapat dampak ekonomi juga dari gerakan ini.
”Yang utama dari kontestasi politik kan bukan sekadar menang, tapi ada juga nilai kepedulian kepada masyarakat,” ujarnya.
Firadz menegaskan, pasangan HARUM dari awal selalu memberi atensi soal pencegahan virus korona. Sebelum ada gerakan Mataram Bermasker, mereka sudah menaruh tempat cuci tangan beserta sabun di sejumlah titik kumpul masyarakat.
”Kampanye virtual juga kita gencarkan. Untuk menghindari kontak fisik secara langsung dengan massa banyak,” kata Firadz.