Lombok Timur (Inside Lombok) – Pada minggu kedua jadwal pelaksanaan simulasi, sejumlah sekolah di Kabupaten Lombok Timur mulai laksanakan simulasi pembelajaran.
“Kita harapkan simulasi ini bisa berlanjut sampai sekolah bisa normal seperti biasa,” ucap H Artajab selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Masbagik, saat ditemui di ruangannya, Selasa (22/09).
Dikatakan, simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut sangat disambut gembira oleh siswa maupun guru. Pasalnya beberapa bulan terakhir, guru dan siswa merasa bosan dengan proses pembelajaran daring.
“Tapi pada simulasi ini kita bagi siswa yang masuk sekolah dengan dibagi dua sesi,” ucapnya.
Dengan diberlakukannya simulasi tersebut, kata Artajab, bisa memicu semangat belajar para siswa dalam mengemban pendidikan. Pasalnya beberapa bulan terakhir siswa dipusingkan dengan pembelajaran daring.
“Pada simulasi pembelajaran dengan penerapan protokol kesehatan, yang dimana semua perlengkapan protokol sudah kita siapkan,” ujarnya.
Namun, pelaksanaan simulasi pembelajaran dengan cara bergilir tersebut, dikatakannya kurang efektif karena waktu proses pembelajaran yang sedikit. Sementara materi pembelajaran yang akan diberikan oleh guru tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
“Itu kesulitan kita sekarang, sehingga kita minta para guru untuk bisa menyampaikan materi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang siswa SMAN 1 Masbagik, M Iqbal Pradana menceritakan kebahagiannya bisa mengemban pembelajaran lagi di sekolah.
Lantaran pembelajaran daring beberapa bulan lalu dinilai tidak efektif dikarenakan materi pembelajaran dan interaksi menjadi terbatas.
“Saya merasa senang bisa bersekolah lagi, akan tetapi ada yang kurang dikarenakan sekolah dibagi menjadi dua sesi, kita tidak bisa berkumpul lagi dengan teman-teman yang lain,”ucap siswa kelas XII IPS tersebut.
Iqbal berharap nantinya dengan simulasi pembelajaran yang dilakukakan, bisa membuka sekolah secara normal lagi.