Lombok Timur (Inside Lombok) – Akibat Pandemi Covid-19, hampir semua sektor terdampan. Salah satunya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Namun berbagai cara dilakukan agar tak mati suri. Salah satunya dengan melakukan promosi melalui media sosial.
Salah satu penggiat UMKM, Mi’rajul Huda yang merupakan Ketua Rumah Produksi Tenun (Rastenun) Pringgasela mengatakan, Pandemi Covid-19 bukan alasan untuk tetap dalam keterpurukan ekonomi. Untuk itu, ia memasarkan kerajinan tenun masyarakat melalui media sosial untuk menjangkau para konsumen.
“Jika tidak seperti itu bagaimana nasib para penenun yang kita yang tidak punya penghasilan akibat Pandemi ini,” ucapnya saat ditemui di rumah produksinya, (12/10/2020).
Berawal dari kepedulian terhadap para pengrajin tenun Pringgasela. Namun kini perekonomiannya merosot akibat Covid-19 yang berdampak pada jumlah pengunjung mancanegara maupun lokal. Sebab beberapa negara saat ini sudah melakukan pembatasan kunjungan ke Indonesia.
Melihat dampak yang begitu besar pada UMKM, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB membuat strategi baru agar para UMKM tetap eksis di tengah Pandemi Covid-19. Yaitu dengan membuat Marketplace NTB Mall sebagai wadah pemasaran kerajinan atau produk UMKM masyarakat.
“Kita ambil langkah tersebut untuk menambah jejaring pemasaran para UMKM,” kata Hj Niken Saptarini Widyawati selaku Ketua Dekranasda NTB.
Adapun untu memperhatikan UMKM, Dekranasda NTB memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada penggiat UMKM untuk lebih menambah wawasannya dalam hal meningkatkan produk, meningkatkan kemampuan diri, dan memasarkan produk mereka.
“Kita berikan pelatihan agar nantinya UMKM kita mempunyai produk yang baik dan pemasaran yang lebih luas,” tutupnya.