Lombok Barat (Inside Lombok) – Tingginya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lobar pada tahun 2019, yang bersumber dari sektor pariwisata mencapai angka 42,51 persen. Angka tersebut dinilai sebagai sumber PAD paling tinggi dibandingkan dari sektor lainnya seperti pertanian, perdagangan dan yang lainnya.
“Salah satu hal yang patut kita syukuri, karena Lombok Barat ini dikaruniai Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu indah” kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, Hj. Yohana, saat menerima kunjungan dari perwakilan anggota komisi II dan III DPRD Banyuwangi, di kantor Dispar Lobar, Rabu (21/10/2020).
Terkait hal itu, kata Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Pariwisata Lobar, Mawardi, bahwa majunya pariwisata tersebut juga tidak lepas dari berbagai upaya promosi dan servis yang memadai untuk mengembangkan anugerah sumber daya alam yang ada tersebut. Sehingga mampu menjadi magnet untuk menggaet wisatawan lokal maupun manca negara.
“Karena dengan hal ini, para wisatawan yang pernah berkunjung secara tidak langsung melakukan promosi dari mulut ke mulut” katanya, dalam kesempatan pada agenda tersebut.
Sehingga hal tersebut, yang dirasa juga ikut andil dalam menarik minat para investor untuk berinvestasi di Lombok Barat. Dengan membangun, akomodasi yang mendukung perkembangan pariwisata, baik hotel, maupun restoran yang juga bisa menjadi penyumbang PAD.
Hal tersebut lah yang menarik minat anggota perwakilan DPRD Banyuwangi untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Pemda Lobar dalam hal ini Dispar, hingga mampu menyumbang angka 42,51 persen untuk DAK tersebut.
“Angka 42,51 persen itu kan sangat besar, jika dibanding dengan daerah kami yang sedang berusaha membangun sektor pariwisata. Tapi PADnya masih kecil” ungkap Michael, Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi.