Mataram (Inside Lombok) – Bekerjasama dengan seluruh SPBU di Pulau Lombok, PT. Pertamina Persero mendeklarasikan komitmennya untuk memberikan garansi berupa pengembalian uang konsumen (refund) 100% apabila konsumen menemukan operator SPBU yang kurang melayani dengan baik. Selain itu juga apabila tidak memberikan nota pembelian (struk) kepada konsumen.
Salah satu bukti dari komitmen tersebut adalah diluncurkannya Program SUPER (Senyum/Struk Pertamina) pertama kali di Lombok pada Kamis (10/01/2019) mendahului kota-kota lain se-Indonesia.
Program ini dikhususkan untuk pembelian prodak BBM non-subsidi yaitu seri Perta. Diantaranya adalah Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo, dan Pertamax Dex. Tujuan dari program ini salah satunya adalah memperkenalkan BBM seri Perta supaya digunakan oleh kalangan masyarakat yang lebih luas.
Sales Eksekutif Retail Pertamina NTB, Sigit Wicaksono, menerangkan bahwa Program SUPER ini adalah bentuk keinginan PT Pertamina untuk membuka wajah baru pelayanan pengisian BBM dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk bersama-sama mengawasi pelayanan di SPBU.
“Semoga keramahan ini benar-benar menjadi ciri khas Pertamina. Dan juga, dengan mendapatkan struk dari Pertamina, konsumen mendapat kesempatan untuk bergabung dalam program promo Berkah Energi Pertamina (BEP) yang tengah berlangsung hingga 31 Juli 2019 mendatang,” ujar Sigit.
Menurut sigit, dengan Program SUPER ini konsumen BBM non-subsidi, khususnya di Lombok akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan undian dari Program BEP dengan begitu banyak hadiah menarik. Antara lain Mobil Mercedes, Motor Harley Davidson, Paket Umroh, dan lain-lain.
“Karena Program Super ini kami luncurkan pertama kali hari ini di Lombok, mendahului kota-kota lain di Indonesia. Kami berharap konsumen di Lombok akan mendapat kesempatan memenangkan hadiah dari undian BEP,” ujar Sigit menambahkan.
Sementara itu, Perwakilan Dari Bapeda Provinsi NTB, Mohammad Husni, menerangkan bahwa BBM adalah salah satu sumber pajak terbesar yang diterima oleh Bapeda. Namun persentasi pengguna BBM bersubsidi masih lebih tingi daripada BBM non-subsidi. Yaitu 65% untuk subsidi dan 35% untuk non-subsidi.
“BBM itu sumber pajak yang cukup tinggi. Meningkatnya penggunaan BBM non-subsidi tentu harus disertai upaya peningkatan pelayanan supaya berimbang antara subsidi dan non-subsidi,” ujar Husni.
Husni juga menambahkan, bahwa pemakaian BBM non-subsidi pada tahun 2018 telah meningkatkan pendapatan daerah sebanyak 21 miliar dari target 246 miliar pendapatan daerah dari pajak BBM. Ia berharap untuk tahun ini peningkatan itu lebih signifikan lagi guna menambah dana pembangunan sarana prasarana untuk setiap kota dan desa yang ada di NTB.
Program SUPER ini telah diluncurkan di semua SPBU wilayah Kota Mataram dan Lombok Barat. Untuk Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara program ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada awal bulan Maret 2019.
Untuk melakukan klaim bensin gratis sendiri, Pertamina menawarkan mekanisme yang sangat sederhana. Konsumen cukup mengikuti ketentuan yang tertera di poster Program SUPER yang tertera di pompa setiap SBPU. Yaitu dengan mengirimkan video rekaman saat transaksi BBM seri Perta melalui nomor whatsapp yang tertera pada poster. Setelah itu, konsumen akan diminta mengisi form aduan kemudian pihak Pertamina akan melakukan pengecekan terkait aduan tersebut.
“Tentu kami akan berusaha memaksimalkan pelayanan supaya tidak ada komplain. Tapi kalau komplainnya terbukti, uangnya akan kami kembalikan 100%. Marilah sambut komitmen baru SPBU. Pertamina melayani lebih baik,” pungkas Sigit.