Lombok Timur (Inside Lombok) – Melestarikan adat bertani dengan cara tradisional seperti zaman dahulu, terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Salah satunya dengan mengemas tradisi tersebut menjadi sebuah event ‘Pesona Budaya Pengadangan’.
Kali ini masyarakat mengangkat tema ‘Nggaro Nggareng’ pada event Pesona Budaya Pengadangan. Nggaro Nggareng merupakan cara bertani zaman dahulu yaitu membajak sawah dengan menggunakan sapi. Yang berarti dengan dimulainya bajak sawah tersebut sudah memasuki masa tanam padi. Tentunya adat zaman dahulu tak lepas dari namanya ritual doa pengharapan oleh mangku adat kepada sang pencipta agar hasil panen para petani melimpah.
Seksi Acara Pesona Budaya Pengadangan, Budi Setiawan mengatakan, acara yang mengangkat kearifan budaya lokal Desa Pengadangan setiap tahun rutin dilaksanakan untuk mengangkat kembali potensi adat. Dikemas menjadi sebuah event yang nantinya bisa mengangkat nama desanya menjadi wisata budaya di Lotim.
“Tiap tahun rutin kita laksanakan acara ini dengan tema yang berbeda,” ujarnya kepada Inside Lombok, Rabu (09/12).
Masyarakat Pengadangan mempunyai tradisi adat dan budaya sangat kental, sehingga adat dan budaya tidak lepas dari setiap sendi kehidupan masyarakat. Adat dan budaya deri Desa Pengadangan tampaknya tidak lapuk oleh zaman.
Akan tetapi masyarakat memanfaatkan potensi adat dan budaya yang ia miliki menjadi sebuah event untuk menarik perhatian pemerintah untuk tetap melestarikan adat dan budaya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, H Mugni mengatakan, tradisi adat budaya masyarakat yang dikemas menjadi sebuah event, pihaknya akan terus mendukung pelaksaan tersebut jika sudah sampai ke pelaksanaan event yang ketiga kalinya.
“Pada pelaksanaan satu dan dua harus dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bukti budaya itu ingin dilestarikan oleh masyarakat. Di Pengadangan ini sudah sampai event ketiga dan kita harus support,” jelasnya.
Dikatakan Mugni, pada tahun 2021 Pesona Budaya Desa Pengadangan tersebut sudah masuk di kalender event tahunan Dinas Pariwisata Lotim. Dan juga pada pelaksanaan ketiga event tersebut sudah mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata.
“Kita dorong masyarakat Pengadangan ini untuk mengadakan event yang ketiga dan kita bantu kirim proposal ke pusat, Allhamdulilah sudah mulai diperhatikan,” imbuhnya.