Lombok Timur (Inside Lombok) – Kepala BNNP NTB Brigjen. Pol. Gde Sugianyar yang didampingi oleh sejumlah jajaran, mengunjungi Bupati Lombok Timur (Lotim) HM Sukiman Azmy. Kunjungan ini guna mendiskusikan rencana pembangunan balai rehabilitasi dan rencana pengembangan BNK Lotim.
Kunjungan tersebut diawali dengan pemaparan materi seputar kondisi penyalahgunaan maupun peredaran narkotika di NTB, khususnya di Kabupaten Lotim.
“Prioritas kita yang ada di Pulau Lombok adalah Lombok Timur. Karena Lotim merupakan salah satu daerah dengan penyalahguna dan pengedar yang cukup tinggi”, ungkap Sugianyar.
Menyikapi tingginya angka penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Lotim, ia juga menjelaskan bahwa diperlukan upaya di bidang rehabilitasi. Tujuannya untuk memulihkan siapa saja yang telah kecanduan barang haram tersebut, khususnya bagi warga Lotim itu sendiri.
“Lokasi tempat layanan rehabilitasinya relatif jauh, inilah yang mendasari kenapa di Lotim perlu dibangun tempat rehabilitasi”, paparnya dihadapan Bupati dan jajaran.
Setelah melakukan paparan tentang materi P4GN serta kondisi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Lotim, kegiatan langsung dilanjutkan dengan pembahasan seputar rencana pembangunan balai rehabilitasi. Rencananya akan dibangun di Desa Sepolong, Kecamatan Labuan Haji, Lotim.
Dalam paparannya, Kepala BNNP NTB menyampaikan perihal perkembangan dan kesiapan dalam rencana pembangunan balai rehabilitasi tersebut. Selain itu di sela-sela paparan, ia menegaskan bahwa balai rehabilitasi yang nantinya dibangun, akan melayani kebutuhan rehabilitasi di wilayah Indonesia bagian timur.
“Jadi (balai) rehabilitasinya dibangun untuk meng-cover wilayah Indonesia timur”, paparnya.
Tak hanya mendiskusikan rencana pembangunan balai rehabilitasi, pengembangan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) juga menjadi menjadi salah satu pokok bahasan. Dalam hal ini, upaya vertikalisasi BNK menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), juga dibahas baik oleh jajaran BNNP NTB maupun Bupati Lotim dalam diskusi.
“Karena itu kami laporkan kepada Bapak (Kepala BNNP NTB), kami mohon jika BNNK segera diresmikan maka kami tidak akan membentuk UPT”, harap Sukiman.