Mataram (Inside Lombok) – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan penataan areal perkantoran Pemerintah Kota Mataram di jalan lingkar selatan, ke depan harus menjadi prioritas agar proses kerja lebih baik dan masyarakat terlayani dengan nyaman.
“Dinas yang ada di areal perkantoran saat ini rata-rata dinas pelayanan dasar masyarakat, terutama untuk dinas kesehatan dan dinas kependudukan, sehingga masyarakat yang mengurus dokumen bisa lebih nyaman,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Selasa.
Wali kota menyampaikan hal tersebut ketika melihat kondisi landscape areal kompleks perkantoran di jalan lingkar selatan, yang kurang representatif karena belum di-hotmix, banyak genangan air, licin serta banyak tanaman liar yang tidak tertata.
Wali kota mengatakan, penataan landscape kompleks perkantoran itu sebenarnya akan dikerjakan Tahun 2021, akan tetapi anggaran tahun ini masih diprioritaskan untuk penanganan COVID-19.
“Semoga tahun depan, kondisi perkembangan COVID-19 bisa membaik, begitu juga dengan perekonomian masyarakat dan keuangan pemerintah,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H Miftahurrahman, sebelumnya mengatakan untuk proyek penataan landscape, areal kompleks perkantoran Pemerintah Kota Mataram, jika memungkinkan diusulkan Tahun 2022.
Untuk Tahun 2021, kata dia, akan dibangun gedung kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di kompleks perkantoran Pemerintah Kota Mataram dengan nilai Rp5,5 miliar, sekaligus untuk pembangunan musala.
“Musala itu sebagai bagian dari fasilitas pendukung, karena kawasan tersebut sudah menjadi kompleks perkantoran Pemerintah Kota Mataram, sehingga banyak masyarakat yang datang mengurus pelayanan membutuhkan fasilitas musala,” katanya.
Dikatakan, pembangunan gedung kantor BKPSDM dan musala menjadi prioritas proyek fisik Tahun 2021 agar gedung BKPSDM bisa segera dimanfaatkan.
“Pertimbangan lain, kalau landscape kami kerjakan juga, sementara pembangunan gedung kantor belum tuntas, dikhawatirkan akan rusak lagi karena mobilisasi alat berat,” katanya. (Ant)