Mataram, 22/3 (Inside Lombok) – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan rencana kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal untuk lanjut usia (lansia) dan pekerja pelayanan publik ditunda karena terkendala stok vaksin.
“Kalau tidak ada vaksin, kita tidak bisa bergerak karena itu amunisi utama kita. Sedangkan untuk vaksinator dan petugas lainnya sudah siap,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin.
Sebelumnya pihak RSUD Kota Mataram berencana akan memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi kalangan lansia dan pekerja pelayanan publik pada sejumlah fasilitas umum seperti di mal, pasar tradisional dan titik-titik strategis yang menjadi pusat keramaian lainnya di Kota Mataram, bekerja sama dengan Polresta Mataram.
“Akan tetapi, rencana kita itu terpaksa harus ‘pending’ karena kami tidak punya stok vaksin COVID-19. Permintaan vaksin kita belum ada jawaban dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” katanya lagi.
Untuk kebutuhan vaksin, katanya, RSUD Mataram meminta langsung ke Dinas Keshatan (Dinkes) NTB. Pasalnya, stok yang didistribusikan ke Dinkes Kota Mataram, merupakan kuota untuk di 11 puskesmas.
“Semestinya, kita diberikan juga alokasi vaksin khusus agar kita bisa mendukung kegiatan vaksinasi COVID-19. Kita ingin para pekerja pelayanan publik ini juga mendapat prioritas,” katanya.
Dokter Jack begitu dia akrab disapa, menilai sistem birokrasi untuk mendapatkan vaksin COVID-19 terlalu berbelit dan semestinya disederhanakan agar vaksinasi bisa dilaksanakan secara maksimal.
Dia mengatakan, di Mataram masih banyak pekerja pelayanan publik yang mestinya menjadi prioritas seperti ojek, sopir taksi, sopir kendaraan online, pelaku pariwisata dan lainnya.
“Sebenarnya, merekalah yang harus mendapatkan prioritas karena setiap hari melakukan interaksi dengan orang banyak,” katanya.
Terkait dengan itu, untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara massal, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan NTB dan pihak terkait terutama untuk penyediaan stok vaksin.
“Besok (Selasa 23/3), kami akan rapat lagi dengan Dinas Kesehatan NTB dan pihak terkait lainnya. Harapannya, kita bisa diberikan stok vaksin agar kegiatan vaksin masal bisa dilaksanakan,” katanya. (Ant)