Mataram (Inside Lombok) – Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Nusa Tenggara Barat (NTB), Putu Selly Andayani, mengomentari mahalnya biaya pengiriman produk pertanian, peternakan, dan UMKM di NTB melalui kargo maskapai penerbangan. Selly menyebut harga yang diterapkan maskapai beberapa waktu belakangan ini menurunkan omzet dari produk-produk tersebut secara signifikan.
“Dulu dengan kargo maskapai cabai itu bisa kita kirim dengan Rp6 ribu per kilo, kan murah sekali. Sekarang naiknya 300%. Makanya baru keliatan (protes dari Asosiasi Cabai Indonesia NTB ke kantor Dinas Perdagangan NTB, red.), karena berat membayar kargo,” ujar Selly ketika ditemui selepas rapat di Kantor Gubernur NTB, Jumat (22/02/2019).
Selly menerangkan, bahwa murahnya harga cabai beberapa waktu belakangan ini karena para pengusaha cabai di NTB memilih tidak mengirimkan cabai mereka keluar daerah. Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada tahun 2017 dan 2018 dimana harga cabai menyentuh angka Rp200 ribu per kilogram.
“Tahun 2019 ini harga cabai murah, bisa sampai Rp10 ribu. Rp10 ribu di pasar itu, di Petaninya berapa? Bisa Rp3 ribu di petani. Ternyata mereka (pengusaha cabai, red.) kesulitan mengirim cabainya,” ujar Selly.
Selain itu, Selly juga menerangkan bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di NTB juga menerima dampak dari mahalnya biaya pengiriman kargo maskapai tersebut. Namun menurut Selly, UKM-UKM di NTB tidak perlu pesimistis sebab peminat produk UKM NTB masih tetap banyak.
“Sekarang UKM kita terdampak juga. Tapi ini dari luar (ada) pesanan, ya mereka tetap jalan. Situasi begini tugas kita membina UKM-UKM itu, supaya bisa naik kelas. Supaya bisa produksinya lebih banyak,” ujar Selly.
Menurut Selly, yang bisa dilakukan oleh UKM saat ini adalah terus memegang komitmen mereka untuk menghasilkan produk-produk yang terbaik. Disdag NTB sendiri akan membina UKM-UKM tersebut dengan maksimal. Selly juga berharap agar sikap positif tetap dijaga baik oleh Disdag maupun oleh UKM.
Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat mahalnya biaya pengiriman melalui kargo tersebut, Selly menerangkan bahwa Disdag NTB telah melakukan pembicaraan dengan Garuda Indonesia terkait penyediaan kargo khusus untuk prodak-prodak NTB.
“Kemarin sudah dibantu Pak Gubernur untuk ketemu dengan General Manager Garuda. Kita Pakai Garuda karena yang lain mahal,” pungkas Selly.