Lombok Barat (Inside Lombok) – Walau di tengah pembatasan kegiatan di masa pandemi ini, termasuk pembatasan untuk dapat berkuliah secara langsung, tiga perguruan tinggi dibawah naungan yayasan Maraqitta’limat, STIKES, STEI dan STKIP Hamzar berhasil menggelar wisuda. Wisuda itu diikuti oleh 157 mahasiswa dalam wisuda bersama yang digelar pada Sabtu, 27 Maret 2021 di Senggigi.
Tiga perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Yayasan Maraqitta’limat ini, masing-masing yaitu STEI berjumlah 13 orang wisudawan, STKIP 86 orang wisudawan, serta STIKES 58 orang wisudawan.
Dalam agenda wisuda itupun, diakui oleh Ketua Yayasan, H. M. Fadlurrahman, S.Kom, Bahwa jumlah para wisudawan memang sengaja dikurangi dan dibagi menjadi dua periode. Jika dibandingkan dengan wisuda-wisuda yang diselenggarakan sebelumnya. Lantaran harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini.
“Kenapa agak sedikit, karena memang kita awalnya mau wisuda itu November supaya banyak pesertanya. Cuma, karena kendala pandemi jadi kita tidak bisa langsung banyak karena ada kuotanya” beber dia, saat ditemui usai agenda wisuda di Senggigi, Sabtu (27/03/2021).
Ketiga perguruan tinggi ini pun kini terus berkembang, STIKES Hamzar yang berdiri sejak tahun 2009 ini terdiri dari tiga Prodi. Di antaranya S1 Keperawatan beserta profesinya yang terakreditasi B.
Kemudian untuk kebidanan sendiri saat ini yang berkembang di yayasan itu tidak hanya D3 yang terakreditasi B, tetapi juga S1 pendidikan bidan beserta profesinya yang izinnya telah diperoleh sejak tahun 2015 lalu yang saat ini akreditasinya masih C.
Kemudian, perguruan tinggi kedua yang dibuka oleh yayasan itu STKIP pada 2011 lalu. Terdapat dua Prodi yakni S1 PGSD yang sudah terakreditasi B dan PGDPAUD yang masih terakreditasi C. Tetapi, kata dia, untuk akreditasi institusi sendiri, Prodi yang masih C tersebut sudah terakreditasi baik.
Lalu untuk STEI yang berdiri pada tahun 2012 di yayasan itu sendiri, ada satu Prodi yakni S1 Perbankan Syari’ah yang saat ini sedang dalam proses akreditasi institusi dan Prodi.
Ketua Dewan pembina yayasan Maraqitt’limat, Dr. TGH. Hazmi Hamzar, SH. MH. CIL, berharap para wisudawan yang telah berhasil dicetak oleh yayasan diharapkan secara total dapat terserap dunia kerja. Karena, kata dia, apapun sekolah saat ini, setiap sarjana ini dituntut untuk bisa berpikir lebih sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Sehingga kalau mereka mau lebih, ya harus mengikuti program-program yang dari kampus, termasuk program kerjasama kita dengan kampus di luar negeri” paparnya.
Tidak hanya berupaya mencetak generasi bangsa yang mampu berkembang dan bersaing secara lokal. Tetapi juga yayasan Maraqitta’limat ini juga telah bekerjasama dengan beberapa universitas di Eropa dan Asia.
Bahkan untuk meningkatkan kualitas dan mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja, mereka tengah mempersiapkan lebih banyak lagi para mahasiswanya untuk bisa memperoleh beasiswa ke luar negeri.
Yayasan ini pun menyiapkan kerjasama luar negeri dengan dua pilihan, pertama melanjutkan studi ke Jerman (Eropa) atau bisa memilih untuk magang di sana.
“Kalau dia magang dengan kontrak dua tahun, atau kuliah sampai selesai. Karena di sana sekolahnya free tetapi hanya biaya makan minum dan jaminan kehidupan di sana” terang dewan pembina yayasan Maraqitta’limat yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi NTB ini.
Karena sejauh ini, mereka telah berhasil mengirimkan alumninya masing-masing ke Filipina, Vietnam serta Taiwan. Yang mana saat ini mereka pun direkrut kembali oleh yayasan untuk dapat turut membantu mengembangkan kampus.
“Program kita itu kerjasama dengan alumni-alumni di Jerman dan mereka bekerjasama dengan berbagai universitas yang ada di sana” jelasnya.
“Itu dari pengalaman mahasiswa kita yang sudah kita kirim ke sana, mereka itu butuh uang sekitar Rp 200 juta menjadi jaminan. Uang itu nanti tidak disetorkan, tapi itu sebagai jaminan yang perlu ditunjukan di rekening mereka untuk keperluan lain lain administrasi segala macam” bebernya.
Sehingga jurusan-jurusan dan sistem perkuliahan yang dinaungi oleh yayasan Maraqitta’limat sudah dicanangkan untuk mengikuti standar-standar yang sudah dipasang oleh negara kerjasama yang mereka tuju. Seperti halnya STIKES, mereka sudah mengikuti standar Filipina. Bahkan mahasiswa yang mereka beri beasiswa untuk melanjutkan studi ke sana, saat ini sudah menjadi dosen di kampus tersebut.
“Kita sudah punya civitas akademik yang tamantan Filipina, Taiwan dan Vietnam. Insyaallah kerjasamanya akan kita perluas” ungkapnya.
Untuk mempersiapkan itu, pihak yayasan pun akan menyediakan kursus bahasa Jerman di kampusnya. Yang akan dimulai Juli mendatang. Karena diakui TGH. Hazmi, bahwa pihak yayasan memang sudah menyiapkan SDM pendukung untuk itu.
Program yang dicanangkan oleh yayasan ini pun berbanding lurus dengan apa yang dicanangkan juga oleh pemerintah NTB melalui programnya menyiapkan beasiswa ke luar negeri untuk mahasiswa NTB.
Turut hadir dalam agenda wisuda tersebut, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkifliemansyah M. Sc, dalam sambutannya pun memberi apresiasi atas keberhasilan pihak yayasan yang sudah berhasil mewisuda mahasiswa walau dalam kondisi pandemi saat ini. Ia tak lupa mengingatkan para wisudawan untuk mengingat jasa orang tua.
“Banyak orang tua yang dia rela melakukan apapun untuk menyekolahkan anaknya dan anda harus berterima kasih akan hal itu” pesannya.
Gubernur juga mendukung program yang dicanangkan yayasan dalam menjalin relasi dengan universitas di luar negeri. Dan memfasilitasi beasiswa untuk mahasiswanya. Sehingga ia juga berpesan, supaya kesempatan itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.