Lombok Tengah (Inside Lombok)- Dorna Sports selaku promotor MotoGP meninjau kesiapan sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah pelaksanaan event balap dunia MotoGP, Rabu (7/4/2021).
Peninjauan dilakukan oleh Managing Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta yang merupakan putra mahkota CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta. Selain itu juga turut serta Safety Officer The Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), Franco Uncini.
Hadir juga Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo dan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah.
Kepada wartawan saat meninjau Kawasan The Mandalika, Managing Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta mengatakan, proyek pembangunan sirkuit Mandalika berjalan dengan baik.
Namun demikian, saat itu dia belum bisa memastikan apakah MotoGP akan digelar di Mandalika pada tahun ini atau tidak.
“Proses (pembangunan) berjalan bagus. (Untuk kepastian MotoGP) kami akan pastikan di hari selanjutnya,”ujarnya singkat.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, pemerintah menginginkan gelaran MotoGP digelar pada Oktober ini. Namun, kepastian penyelenggaran tersebut tergantung Dorna sports.
“Tanya dia nanti waktunya (Dorna soal kapan) beliau yang punya gawai. Pokoknya diselenggarakan di Mandalika. Kalau saya sih, maunya besok,”katanya.
Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan, menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor bergengsi dan terbesar dunia, MotoGP dan World Superbike (WSBK) merupakan sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi Indonesia.
“Setelah absen menggelar MotoGP selamat 23 tahun di Indonesia sejak 1997, akhirnya kita akan gelar di sirkuit Mandalika Lombok, NTB,”ujarnya.
Dengan menjadi tuan rumah MotoGP dan WSBK, Indonesia akan memiliki banyak keuntungan. Mulai dari country branding, tourism, hingga multiplier efek ekonomi.
Selain itu akan meningkatkan gairah olahraga sepeda motor, serta memotivasi para talenta muda pembalap Indonesia untuk berlaga di kompetisi bergengsi dunia seperti MotoGP dan WSBK.
Pengembangan pembangunan kawasan Sirkuit Mandalika diproyeksikan mampu menarik investor hingga Rp 40 triliun.
Geliatnya turut berkontribusi bagi pengembangan ekonomi lokal NTB. Tidak kurang dari 587 ribu tenaga kerja akan terserap hingga 2025 mendatang.
“Hal itu menunjukan bahwa membangkitkan industri olahraga, turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”katanya.