Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tidak mencapai target hingga batas waktu yang ditentukan, yakni 30 April 2021.
Tercatat, capaian RTG terutama yang rusak berat saat ini baru 50 hingga 60 persen dari total keseluruhan RTG tahap dua yakni sebanyak 2.321 unit.
“Pekerjaan itu akan berlanjut sampai dengan selesainya pekerjaan yang masih mencapai 50 persen atau 30 persen khususnya di rusak berat,” kata PLT Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H. Ridwan di Praya.
Pihaknya sudah mengusulkan perpanjangan waktu pengerjaan RTG tersebut kepada pemerintah pusat hingga akhir bulan Mei ini. Khususnya untuk RTG dengan kategori rusak berat. Jumlahnya sekitar 300-400 unit yang belum tuntas pembangunannya.
“Yang rusak kategori ringan dan sedang, LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) nya Insya Alloh sudah siap semua,”ujarnya.
Beberapa kendala pembangunan RTG ini di antaranya adalah beberapa isu miring yang menerpa pembangunan RTG di Loteng. Untuk material, dinilai sudah tersedia.
Adapun untuk tambahan waktu satu bulan, diyakini pembangunan RTG akan tuntas 100 persen. Karena melihat perkembangan di lapangan cukup cepat.
Kalau kemudian tidak selesai juga dalam waktu tambahan satu bulan, maka konsekuensinya adalah alokasi anggaran untuk pembangunan RTG tahap selanjutnya akan tersendat.
“Karena RTG ini kan masih banyak kita yang belum (dibangun). Mungkin itu akan jadi bahan pertimbangan. Tapi kita administrasi di Loteng termasuk yang terbaik,”katanya.
Jumlah RTG yang sampai saat ini belum tersentuh bantuan sekitar sembilan ribu. Pihaknya berharap pembangunan RTG di Loteng ini menjadi prioritas pemerintah pusat. Sehingga warga yang terdampak gempa bisa segera memiliki hunian yang nyaman kembali.