Lombok Tengah (Inside Lombok)- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akan meluncurkan Kartu Maiq Meres atau kartu jaminan kesehatan untuk tuan guru atau ulama yang ada di Loteng.
Peraturan Bupati (Perbup) terkait dengan kartu Maik Meres yang merupakan program seratus hari Bupati-Wakil Bupati terpilih tersebut sudah mulai dibahas oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Dalam pembahasan tersebut dibahas mekanisme klaim dan lembaga hibah. Selain itu dibahas soal berapa orang yang ditanggung premi kartu sehat Maiq Meres,”kata Asisten I Setda Loteng, Murdi, di Praya.
Dijelaskan, awalnya Bupati Loteng, H. Lalu Pathul Bahri mengusulkan satu orang saja, yakni Tuan Guru atau Ustaz dan Ustazah yang preminya akan ditanggung dalam Kartu Maiq Mares tersebut . Hal itu karena melihat keterbatasan fiskal daerah.
Akan tetapi, dalam aturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), anggota keluarga yang ada dalam Kartu Keluarga (KK) harus ikut ditanggung.
“Tapi lagi lagi kemampuan daerah yang jadi soal sehingga akhirnya diputuskan sementara yang ditanggung adalah empat jiwa yakni Bapak atau ustaz, istri dan dua orang anaknya,”ujarnya.
Adapun terhadap tuan guru atau ustaz yang memiliki dua istri, pemerintah hanya akan menanggung premi bagi anak-anak dan istri pertamanya.
Saat ini jumlah tuan guru dan ustad yang sudah terdaftar sebagai calon penerima program Kartu Maiq Meres lebih dari 160 orang. Mereka akan ditempatkan di kelas 1.
Pemerintah berasumsi anggaran yang dibutuhkan untuk klaim ke BPJS sekitar Rp 1,2 miliar.
Sementara untuk lembaga penerima hibah akan diberikan kepada Baznas yang sudah memiliki legalitas agar bisa dihibahkan setiap tahun.
“Harus lembaga yang sudah memiliki legalitas dan badan hukum seperti halnya Baznas, kalau kelompok masyarakat seperti hal FKUB atau yang lain tidak bisa,”katanya.
