Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Lobar akui keterisian ruang isolasi di dua rumah sakit di Lobar tertinggi di NTB. Bahkan angka itu saat ini sudah lebih dari 60 persen.
“Ini yang menjadi perhatian adalah angka keterisian tempat tidur di RS Tripat dan RS Awet Muda, itu paling tinggi se-NTB karena angkanya sudah di atas 60 persen,” ungkap Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni, saat ditemui di kantornya, Selasa (18/05/2021).
Ketika angka keterisian ruang isolasi sudah mencapai 60 persen, kata dia, itu perlu menjadi hal yang harus diwaspadai.
“Untung ada isolasi mandiri, kalau ndak, sudah habis ruangan di rumah sakit Lombok Barat ini” ketusnya.
Bahkan kapasitas ruang ICU di Lombok Barat, diakuinya belum memadai untuk menampung pasien dengan kasus komorbid yang harus dirawat.
“Memang dua hari ini ada peningkatan kasus, itu karena swabnya banyak atau ini hasil dari kontak tracking” ujar Fathoni.
Dirinya pun mempertanyakan, saat ini mana yang mau dipentingkan. Antara ekonomi atau kesehatan. “Kalau kita mementingkan kesehatan maka jangan mengabaikan itu. Karena jangan sampai semua kendor dan beranggapan covid-19 ini sudah tidak ada” tegasnya.
Terlebih varian baru corona itu sudah dinyatakan masuk ke Indonesia. Sehingga NTB, khususnya Lobar perlu melakukan antisipasi lebih untuk menghindari penularan varian baru corona tersebut. Sehingga arahan dari pemerintah pusat untuk melakukan penyekatan perlu menjadi atensi serius di daerah.
“Bukan kami tidak ingin melihat masyarakat berwisata, tapi ini harus jadi perhatian dan pencegahan yang lebih maksimal harus sama-sama kita upayakan” tandasnya.