Lombok Barat (Inside Lombok) – Polsek Sekotong bersama para relawan Kecamatan Sekotong yang turut aksi dalam upaya penyekatan. Salah satunya dengan mengantisipasi kemungkinan ramainya kunjungan melalui jalur laut. Terlebih kawasan itu juga terkenal dengan wisata gilinya.
“Dalam pengamanan Lebaran Topat ini, gili-gili yang ada di Sekotong turut menjadi perhatian kita” kata Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta, dalam keterangan tertulis yang diterima Inside Lombok, Rabu (19/05/2021).
Sehingga ia berharap para boatman yang ada di kawasan wisata Sekotong dapat mematuhi Surat Edaran yang diterbitkan Bupati. Hal itu diharapkan guna mengantisipasi limpahan pengunjung yang datang dari lokasi lain.
Hal itu dilakukan untuk dapat mencegah kemungkinan terjadinya kerumunan pada Lebaran Topat ini. Sebagai upaya untuk menekan laju penularan covid-19, pihaknya berkoordinasi dengan Kapolsek Lembar hingga Kasat Polairud Polres Lobar. Guna memantau dan menjaga jalur tikus untuk memasuki kawasan Sekotong melalui laut.
“Pertemuan sudah kita lakukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya penyebrangan dari jalur tikus untuk berwisata di Sekotong” beber Kadek.
Karena jangan sampai, kata dia, ketika berbagai jalur darat menuju Sekotong berhasil dijaga ketat. Namun justru kecolongan dengan kunjungan wisata menuju gili dari jalur laut.
Mengingat, kasus covid-19 di Lobar beberapa hari terkahir ini mengalami peningkatan. Dan keterisian ruang isolasi rumah sakit di Lobar kian mengkhawatirkan.
Namun, dirinya menjelaskan bahwa kebijakan itu hanya berlaku untuk perjalanan wisata ke Gili. Tetapi bagi masyarakat yang memang aktifitas kesehariannya keluar masuk gili, termasuk nelayan. Maka itu bisa tetap berjalan normal seperti biasanya.
“Aktivitas masyarakat yang ada di gili dan nelayan bisa berjalan normal seperti biasa, karena penyekatan ini hanya untuk kegiatan wisata,” tandas Kapolsek Sekotong ini.