Lombok Timur (Inside Lombok) – Satgas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur bersama dengan BPMI Mataram, berhasil mencegat keberangkatan 12 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal asal Lotim di Bandara ZAM saat hendak ke berangkat ke Malaysia.
Informasi keberangkatan 12 CPMI tersebut pertama kali didapatkan oleh satgas dari informasi masyarakat. Kemudian informasi tersebut ditindaklanjuti oleh satgas dan juga BPMI ke bandara Zainuddin Abdul Majid (ZAM), dan menemukan 12 CPMI sedang menunggu keberangkatannya di ruang tunggu.
“Saat di ruang tunggu, petugas BPMI, petugas bandara, serta pihak kepolisian langsung mendatangi dua orang CPMI dan melakukan introgasi. Sehingga kami berhasil mengantongi identitasnya,” ucap Hirsan Kabid PPTK Disnakertrans Lotim kepada awak media, Kamis (27/05/2021).
Adapun dari 12 CPMI tersebut, 11orang berasal dari Dusun Mentaun, Desa Montong Baan, Kecamatan Sikur dan 1 orang dari Masbagik. Saat dilakukan introgasi terhadap CPMI tersebut, kata Hirsan, petugas sempat adu mulut dengan CPMI dikarenakan tidak mau mengakui perihal keberangkatannya secara ilegal.
“Kita bukannya melarang mereka berangkat ke Malaysia, akan tetapi kami tidak ingin masyarakat kita berangkat secara non prosedural,” imbuhnya.
Setelah petugas berhasil mencegat keberangkatannya, Disnakertrans Lotim langsung melakukan penjemputan terhadap 12 CPMI ke bandara untuk dibawa ke Disnakertrans Lotim. Para CPMI tersebut kemudian diberikan edukasi dan pemahaman terkait keberangkatan ke luar negeri secara legal/prosedural.
Saat dilakukan interogasi di Disnakertrans Lotim, para CPMI enggan mengakui bahwa mereka diberangkatkan oleh tekong. Sehingga pihak Disnakertrans Lotim tidak bisa menuntut pertanggungjawaban keberangkatannya secara non prosedural.
“Mereka hanya mengaku berangkat secara pribadi,” katanya.
