Lombok Barat (Inside Lombok) – Menjelang kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades) di Lombok Barat, penyelenggara sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi. Termasuk untuk bisa menjalankan kontestasi tanpa melanggar protokol kesehata (Prokes) di masa Pandemi ini.
Salah satunya dengan membentuk tim kecamatan yang bertugas untuk mengawasi jalannya segala proses Pilkades sesuai dengan Prokes.
“Tim ini bertugas untuk memantau agar Prokes ini berjalan sebagaimana mestinya” tegas, Kadis DPMD Lobar, Heri Ramadhan, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (27/05/2021).
Para panitia di tiap desa pun harus saling terintegrasi dengan personel dari Dinas Kesehatan (Dikes) dan kepolisian. Sehingga setiap pihak yang terlibat sudah saling berbagi peran.
“Dalam Pilkades ini kita memang minta bantuan kecamatan untuk memastikan pelaksanaan Prokes di desa yang menggelar Pilkades” imbuhnya.
Salah satunya, seperti dilakukan di Kecamatan Labuapi yang telah membentuk tim kecamatan berdasarkan SK yang dikeluarkan Bupati Lobar.
“Memang tumben kita melibatkan tim dari Puskesmas karena harus memantau Prokes ini” terang Camat Labuapi Lalu Darma Artika, saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia mengaku dalam tahap awal pada masa pendaftaran calon kades (Cakades) saat ini, tidak ditemukan kendala. Karena kerumunan masih bisa terhindarkan lantaran para Cakades tidak datang membawa pendukung dan Prokes dapat berjalan dengan ketat.
“Masih bisa kita toleransi yang daftar itu 5-10 orang, desa juga kita minta untuk benar-benar mempersiapkan sarana dan prasana pendukung Prokes. Sampai saat ini memang belum ada kendala” bebernya.
Sehingga, kata dia, yang perlu diantisipasi justru nanti pada saat kampanye. Panitia diminta untuk menyiapkan lokasi sesuai dengan aturan teknis yang sesuai aturan Pilkades di masa pandemi.
“Karena tim kecamatan yang kita bentuk ini tugasnya untuk mengawasi Prokes” tegas Darma.
Pihaknya bersama panitia Pilkades pun saat ini masih tetap berkoordinasi terkait pengaturan kampanye. Ia pun mengakui bahwa dari awal covid-19, Labuapi memang termasuk kecamatan dengan kasus yang terbilang tinggi.