Mataram (Inside Lombok) – Minat masyarakat untuk membeli produk dalam daerah disebut masih rendah. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, H. Fathurrahman mengatakan harus ada pemaksaan (ajakan, red) kepada masyarakat untuk membeli produk dalam daerah.
“Sangat massif kita lakukan untuk sosialisasi bela beli produk lokal. Ada upaya pemaksaan untuk lokal,” kata Fathurrahman.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan NTB, perlunya pemaksaan terhadap masyarakat untuk membeli hasil UMKM lokal, karena mereka menganggap merupakan produk yang biasa. Hasil-hasil kerajinan tersebut biasa didapatkan dan bukan untuk dibeli.
“Ini yang kita harapkan. Kebanggaan itu bukan saja untuk dilihat atau bangga adanya produk. Tapi mereka juga harus ikut membeli,” katanya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kembali bela beli produk lokal ditengah masyarakat yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan secara langsung. Namun karena terkendala pandemi Covid-19, event promosi produk lokal secara langsung belum bisa digelar kembali.
“Kan tidak boleh berkumpulnya orang-orang kan,” jelasnya.
Sementara untuk ditingkat instansi pemerintahan, bela beli produk lokal disebut sudah mulai dimaksimalkan. Bahkan Dinas Perdagangan Provinsi NTB sudah mengeluarkan surat edaran, agar instansi pemerintah menggunakan produk lokal.
“BUMN/BUMD dan bahkan perbankan sudah itu. Kemudian instansi terkait. Bahkan upaya kita itu door to door ke mereka. Jadi langsung memasarkan ke mereka. Jadi tidak asal diam kita juga door to door untuk memasarkan secara massif,” ujarnya.
Menurutnya, dari segi kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM di NTB sudah cukup bagus. Hal ini terlihat dari transaksi di NTB Mall. Bahkan saat ini pemasaran produk UKM tidak saja di NTB Mall, melainkan e-commerce lainnya yang berskala nasional.
“Kita sudah kerja sama dengan Shopee, Buka lapak dan lainnya. Kita juga sudah ada penjualan langsung,” katanya.
Diharapkan, dengan sosialisasi yang sudah dilakukan masyarakat memiliki andil untuk menggunakan produk lokal. Pasalnya, produk yang dihasilkan oleh UMKM di NTB sudah ada yang diekspor keluar negeri.
