Mataram (Inside Lombok) – Salah satu ikon wisata Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang dikenal sebagai Batu Payung dilaporkan ambruk pada Minggu (31/03/2019) malam. Ikon wisata yang sudah terkenal sampai ke mancanegara tersebut runtuh setelah sekian tahun terkikis oleh ombak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, Lalu Putria, menerangkan bahwa Dispar Loteng tidak rela salah satu ikon wisatanya tersebut runtuh. Untuk itu, Putria menyebutkan bahwa pihaknya akan sesegera mungkin melakukan pemugaran.
“Karena ini kan salah satu ikon kami yang sudah terkenal sampai internasional, jadi kami tidak rela. Karena itu secepatnya akan kami pugar,” ujar Putria kepada Inside Lombok, Rabu (03/04/2019) melalui sambungan telepon.
Putria menerangkan bahwa Batu Payung runtuh menjadi kepingan-kepingan batu yang cukup besar, sehingga pemugaran menurutnya mungkin dilakukan. Untuk itu Putria menerangkan bahwa Dispar Loteng akan memanggil seorang ahli untuk melakukan pemugaran tersebut.
“Nanti kita panggil ahlinya. Dia yang lebih tahu. Entah nanti di bor kemudian dipasangi besi atau bagaimana,” ujar Putria.
Dana untuk melakukan pemugaran itu sendiri akan diambil dari APBD perubahan 2019 yang saat ini tengah diajukan oleh Dispar Loteng. Putria sendiri berharap agar salah satu ikon Loteng tersebut dapat segera dibenahi.
Batu Payung sendiri ketika masih berdiri tampak terlihat menarik karena berada di titik terujung deretan perbukitan di sisi kiri pantai Tanjung Aan. Untuk pergi ke sana dibutuhkan waktu 45 menit perjalanan bolak-balik menaiki perahu yang bisa disewa dari Pantai Tanjung Aan.
Nama Batu Payung didapatkan dari ukuran batu tersebut yang sangat besar sehingga seolah-olah memayungi siapa saja yang berlindung dari teriknya matahari di pantai tersebut. Selama ini Batu Payung telah menjadi objek foto baik wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga lokasi tersebut menjadi salah satu favorit wisatawan yang berkunjung ke Pantai Tanjung Aan.
Meski begitu, Putria menyebutkan bahwa Loteng masih memiliki banyak lokasi wisata unggulan lainnya seperti Pantai Gerupuk, Gili Pasir, Goa Kelelawar, Bukit Merese, Pantai Seger, Kuta dan lain-lain. Sehingga runtuhnya Batu Payung diharapkan tidak memengarhui jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Lombok secara umum, dan Loteng secara khusus.