Mataram (Inside Lombok) – Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah memastikan event World Superbike (WSBK) akan tetap digelar meski ada atau tidak adanya penonton. Pasalnya, pada masa pandemi Covid-19 banyak syarat yang harus terpenuhi agar bisa mendatangkan penonton.
“Kepastian penonton ya, ada atau tidak adanya penonton event itu tetap jalan. Tapi tentu kita ingin penontonnya ada,” kata Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah Senin (27/9) di Mataram.
Ia mengatakan, untuk bisa menghadirkan penonton pada event internasional tersebut, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan kabuapten/kota terus menggencarkan vaksinasi Covdi-19. Hal ini dilakukan agar herd imunity atau kekebalan kelompok bisa segera terbentuk menjelang event World Superbike (WSBK) pada 19 November nanti.
Selain tercapainya herd imunity, sebelum event digelar bisa berada pada level 1 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Mudah-mudahan diizinkan dengan jumlah penonton tertentu. Tentu tidak ratusan ribu ya. Tapi kita menunggu jumlah penonton yang diizinkan,” harapnya.
Ia mengatakan, dengan pendistriusian vaksin yang sudah mulai lancar dilakukan pemerintah pusat, herd imunity di NTB khusus Pulau Lombok bisa segera terbentuk.
“Karena ini masih pandemi pemerintah pusat mensayaratkan kalau bisa 70 persen vaksinasi untuk Lombok Tengah. Alhamdulilah kita setiap hari sudah 40 ribu bahkan hampir 70 ribu di NTB. Kita optimis 70 pesen dalam seminggu sampai 5 Oktober ini bisa kita capai bahkan seluruh Pulau Lombok dalam seminggu tanggal 5,” katanya.
Dengan tercapainya herd imunity tersebut, tidak hanya tuan rumah MotoGP dan Superbike,akan tetapi kegiatan internasional lain bisa dgelar. Selain itu, Provinsi NTB saat ini masih berada pada level 2 PPKM.
“Dengan kata lain awal November kita siap MotoGP,superbike, dan berbagai kegiatan internasional,” ucap Gubernur NTB.
Menurutnya, lambannya realisasi vasksin di Provinsi NTB disebabkan karena pendistribusian yang belum mencukupi. Dimana, minta masyarakat untuk divaksin cukup tinggi sedangkan jumlah persediaan vaksin terbatas.
“Sekarang kita masih level dua kalau vaksinasi kita lebih dari 50 persen maka kira dapat level satu. Sekarang ini kisarannya sudah lebih dari 40 persen. Kalau dari laporan onlinenya kurang dari itu. Tapi laporan faktualnya lebih banyak. Karena laporannya yang butuh waktu,” ungkapnya.
Saat ini, untuk mempercepat capaian tersebut, petugas vaksin diintensipkan kembali. Tidak itu saja, petugas yang memasukkan data dimaksimalkan. Sehingga data yang ada di online dan dilapangan bisa sama. Saat ini, pendistribusian vaksin Covid-19 ke NTB sudah mulai lancar. Dalam seminggu, jumlah vaksin yang dikirim yaitu mencapai 200 ribu dan langsung didistribusikan ke kabupaten/kota d NTB.