Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pertanian Kota Mataram menggencarkan vaksin rabies untuk hewan peliharaan. Pasalnya, pulau Lombok saat ini berada di antara dua daerah yang memiliki kasus rabies.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Kota Mataram, drh. Diyan Riyatmoko menyebutkan, tahun ini target sasaran vaksin yaitu sebanyak 1.500 – 2.000 ekor. Namun dari jumlah ini, yang sudah terealisasi baru 1.000 ekor. Sehingga triwulan terakhir pada tahun 2021 ini Dinas Pertanian Kota Mataram menggencarkan vaksin bagi hewan peliharaan.
“Beberapa minggu yang lalu sudah kita programkan. Sekarang disini dan nanti kita lanjutkan ke kelurahan yang lain. In ikan baru tercapai 1.000 dan kita kejar hingga akhir tahun ini 500 ekor lagi. Hewan pembawa rabies itu, anjing, kucing dan kera,” katanya.
Sasaran vaksin rabies yang digencarkan saat ini yaitu menyasar anjing dan kucing. Sehingga vaksin rabies yang digencarkan saat ini difokuskan ke lokasi-lokasi dengan populasi anjing cukup banyak.
“Di Karang Medain, Sweta Timur dan beberapa lokasi lainnya. Rata-rata ini hewan kesayangan,” ujarnya.
Vaksin rabies ini sebagai salah satu langkah antisipasi masuknya virus tersebut ke Kota Mataram. Karena Pulau Sumbawa dan Pulau Bali sudah ada kasus penularan virus rabies.
“Pulau Lombok ini dikepung sama dua pulau ini. Jika nanti virus masuk Lombok, anjing sudah divaksin dan memiliki kekebalan,” ungkapnya.
Selain itu, antisipasi yang dilakukan yaitu dengan memperketat akses transportasi. Dimana, anjing dari luar daerah tidak diizinkan untuk masuk ke Kota Mataram. “Antisipasi kita memperketat lalu lintas dari luar pulau seperti Bali, Jawa. Kita Kerjasama dengan Balai Karantina untuk menjaga ketat jangan sampai nyebrang ke Lombok,” ujarnya.
Sementara untuk dosis vaksi yang dimiliki saat ini yaitu sebanyak 1.500 dosis. Jumlah ini disebut cukup kecil jika dibandingkan dengan populasi yang ada. “Makanya kita fokuskan sekarang dikantong-kantong populasi ini. Kan kalau kantong ini aman baru nanti kita ke daerah-daerah yang lain,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelum disuntikkan vaksin rabies kepada hewan, petugas melakukan skrining atau pemeriksaan kondisi tubuh hewan tersebut. Karena jika memiliki suhu tubuh yang tinggi maka tidak divaksin. “Kita berikan vitamin, obat cacing kalau kurang sehat,” terang drh. Diyan.